Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah berharap adanya berita positif mengenai kenaikan signifikan peringkat daya saing Indonesia dari sejumlah lembaga internasional dapat membuat tekanan ekonomi global ke Indonesia menjadi lebih rendah.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi keluarnya peringkat daya saing Indonesia berdasarkan penilaian IMD World Competitiveness Yearbook (WCY) 2019 dan lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P).
IMD WCY 2019 menempatkan daya saing Indonesia pada peringkat 32 alias melonjak signifikan 11 tingkat dari tahun sebelumnya. Sementara itu, S&P menaikkan rating Indonesia menjadi BBB dari BBB-.
"Dengan kabar baik dari dua lembaga peringkat yang telah mempunyai nama di dunia ini, kita harapkan tekanan dari global ke pada kita akan lebih rendah, terutama bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah," ujarnya di Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Jumat (31/5/2019).
Namun, pihaknya enggan memprediksi seberapa besar dampak laporan tersebut terhadap peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) di Tanah Air.
Pasalnya, Darmin melihat dinamika dunia saat ini tidak bisa hanya ditentukan dari satu faktor. Apalagi, ketegangan perang dagang AS-China masih berlangsung dan belum terlihat masa depan yang membaik, ditambah dengan ketidakpastian Brexit dan mundurnya Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May.
Meski demikian, pihaknya sangat mensyukuri kabar baik dari sejumlah lembaga pemeringkat tersebut. Dia menerangkan sinergi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terutama dunia usaha yang terjalin baik selama ini menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja investasi dan daya saing yang lebih baik lagi.
Sebelumnya, diketahui bahwa Indonesia menjadi negara dengan peningkatan peringkat daya saing tertinggi di kawasan Asia Pasifik berdasarkan International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2019 yang diterbitkan oleh IMD World Competitiveness Center pada 28 Mei 2019. IMD adalah sekolah bisnis independen yang berpusat di Swiss dan telah menerbitkan laporan tahunan ini sejak 1989.
Naiknya peringkat Indonesia didorong oleh perbaikan efisiensi pemerintah dan bisnis serta pembangunan infrastruktur.
Adapun S&P menaikkan rating Indonesia karena menilai adanya prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang prudent.
Peringkat Daya Saing Naik, Darmin : Tekanan Global ke Indonesia akan Lebih Rendah
Peringkat daya saing Indonesia naik signifikan ke posisi 32, sedangkan S&P menaikkan rating utang Indonesia menjadi BBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Puput Ady Sukarno
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
42 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
42 menit yang lalu
Saham Bank Pilihan JP Morgan saat Likuiditas Ketat & Kredit Melambat
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
25 menit yang lalu
Daftar UMK DIY 2025, Yogyakarta & Sleman Tertinggi
30 menit yang lalu
QRIS NFC Meluncur Kuartal I/2025, Naik MRT Tinggal Tap!
1 jam yang lalu