Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menilai melambatnya kinerja sektor bahan kimia dan barang dari bahan kimia pada kuartal III/2019 terkait erat dengan kondisi ekonomi global.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam mengatakan baik data pertumbuhan produk domestik maupun data pertumbuhan produksi menunjukkan bahwa sektor kimia mengalami perlambatan pada kuartal ketiga tahun ini. Kondisi itu, jelasnya, dipengaruhi oleh faktor global.
Menurutnya, perlambatan ekonomi global dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi pemicunya.
"Terjadi penurunan produksi pada kuartal III/2019 ini karena produk bahan kimia dan barang dari bahan kimia ini sangat tergantung atau berkorelasi langsung dengan pasar dunia," jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/11/2019) malam.
Sebenarnya, Khayam menilai kinerja pertumbuhan sektor tersebut masih positif pada kuartal I dan II tahun ini. Kondisi itu, jelasnya, bisa terjadi lantaran pada periode yang sama 2018 sektor kimia juga mengalami penurunan kinerja.
Menurut catatan Kemenperin, kata dia, kinerja pertumbuhan sektor kimia pada triwulan pertama dan kedua 2019 masing-masing mencapai 13,42 persen dan 7,58 persen. Sementara itu, kinerja sektor itu pada kuartal I dan II 2018 tercatat sebesar -12,41 persen dan - 6,04 persen.
Badan Pusat Statistik mencatat produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia untuk segmen besar dan sedang pada kuartal III/2019 turun hingga 0,04 persen (year-on-year/yoy) dan 5,99 persen (qtq).
Untuk segmen mikro dan kecil, sektor manufaktur itu pada periode yang sama tumbuh 5,11 persen (yoy) dan 7,38 persen (qtq).
"Dari sisi pertumbuhan produksi sektor ini juga mengalami penurunan, -0,04 persen [yoy], sedangkan dibandingkan Kuartal II/2019 bahkan -5,99 persen," jelasnya.