Bisnis.com, JAKARTA - Sektor Pelayaran Indonesia diklaim sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri karena mayoritas armada berbendera nasional sehingga tak butuh investasi asing.
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto menuturkan pertumbuhan armada nasional sejak 2005 terus tumbuh yang pada 2018 sudah mencapai 25.000 unit yang dimiliki lebih dari 4.000 perusahaan.
"Tidak ada komoditas dalam negeri yang tidak terangkut oleh armada nasional. Artinya, kita sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelasnya kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Hal ini, terangnya, berbeda dengan industri lainnya, karena industri pelayaran, tidak memerlukan investasi asing. "Karena sudah bisa dipenuhi oleh armada nasional dan sudah banyak pengusaha nasional yang berinvestasi di industri pelayaran nasional," tuturnya.
Menurutnya, investasi asing pada industri pelayaran ada pada kepemilikan aset atau kapal. Ketika hal ini terjadi, maka tidak memberikan keuntungan bagi perekonomian nasional.
Alasannya, keuntungan dari aktivitas operasi kapal di Indonesia, tetap akan ditarik ke luar negeri untuk membayar pinjaman cicilan kapal tersebut.
"Tidak bisa mengubah defisit neraca jasa transportasi, yang selalu negatif mencapai US$6,6 miliar akibat dominasi kapal asing pada muatan ekspor dan impor," katanya.