Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) menyatakan sejauh ini tidak banyak investasi signifikan yang dapat memacu sektor ini.
“PMI [Purchasing’s Manager Index] dari 2014 ke sekarang turun, di industri kimia dasar juga sama-sama turun. Beberapa anggota Akida ada penambahan kapasitas [produksi] namun tidak banyak. Hanya PT Asahimas Flat Glass Tbk. yang menelan investasi signifikan,” kata Ketua Umum Akida Michael Susanto Pardi kepada Bisnis, belum lama ini.
Michael menyatakan salah satu faktor minimnya investasi adalah kenaikan upah minimum yang tinggi. Menurutnya, kenaikan upah minimum pada industri kimia dasar mencapai 400%. Michael menilai hal tersebut tidak dapat terobati dengan insentif tax holiday dan tax allowance.
Syarat minimal investasi yang harus dikucurkan adalah Rp100 miliar untuk mendapatkan fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) Badan sebesar 50% selama 5 tahun. Namun, kebanyakan pabrikan mengucurkan investasi di bawah Rp100 miliar.
Pihaknya sedang mengusulkan penurunan plafon persyaratan tersebut diturunkan untuk ekspansi industri kimia dasar hingga 2029.
“Secara umum, insentif fiskal perlu sedikit adjusment agar industri kimia existing yang level medium bisa menggunakannya,” katanya.
Michael menyatakan urgensi kawasan industri yang terintegrasi dengan industri pengguna dan fasilitas logistik sudah tinggi. Dia menilai hal tersebut dapat menekan biaya logistik kebutuhan dalam negeri yang terbilang mahal atau 5%-7% dari total biaya produksi.