Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah percaya otoritas bursa sudah memiliki strategi untuk menjaga iklim investasi di bursa efek di tengah gejolak risiko penyebaran virus corona saat ini.
"Bursa punya beberapa tools, itu yang tentu harapannya tools bursa itu bisa dirumuskan," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartoto, Jumat (28/2/2020).
Dari sisi dalam negeri, Airlangga mengatakan pihaknya akan menunggu langkah-langkah yang akan diambil oleh otoritas.
Adapun anjloknya IHSG pada hari ini dan kemarin lebih disebabkan oleh efek perekonomian global yang meningkat volatilitasnya akibat wabah virus corona. Airlangga juga tidak khawatir dengan tertekannya nilai tukar rupiah akibat capital outflow dari instrumen saham.
Menurutnya, nilai tukar rupiah sudah cukup menguat pada awal tahun 2020 sehingga perlemahan nilai tukar rupiah saat ini merupakan normalisasi dari penguatan yang terjadi sebelumnya. Secara year to date, IHSG tercatat melemah hingga -7,92% (ytd) di posisi Rp5.535,69. Adapun nilai tukar rupiah yang pada Januari lalu sempat menguat di angka Rp13.637 per dolar AS sekarang melemah hingga ke nominal Rp14.320 per dolar AS.