Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) memperkirakan akan ada peningkatan lalu lintas kendaraan niaga di Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) pada tahun ini. Adapun, penambahan pengoperasian jaringan JTTS dinilai menjadi salah satu pendorongnya.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan rata-rata volume lalu lintas (VLL) pada JTTS pada 2020 mencapai 146.925 kendaraan per hari. Secara rinci, kendaraan golongan I mendominasi hingga 83,44 persen, sedangkan kendaraan golongan II-V sekitar 16,56 persen.
"Diprediksikan pada 2021, kontribusi kendaraan yang melintas di JTTS, yaitu golongan I mencapai 81,8 persen dan kendaraan golongan II-V mencapai 18,2 persen," katanya kepada Bisnis, Rabu (10/3/2021).
Dengan kata lain, ada peningkatan kendaraan niaga sekitar 9,9 persen di JTTS sepanjang tahun ini. Peningkatan tersebut lebih besar dari prognosis BPJT terkait peningkatan kendaraan niaga di jalan tol nasional sepanjang 2021, yakni naik sekitar 3,98 persen menjadi 14,1 persen.
Di samping itu, Danang mencatat ruas tol tersibuk pada 2020 ada pada ruas Bakauheni-Tebanggi Besar. Menurutnya, VLL pada ruas tersebut mencapai 24.069 kendaraan per hari pada tahun lalu.
Danang menjelaskan VLL pada 2020 didapatkan dari tujuh ruas jalan tol yang seluruhnya maupun sebagian telah operasional, yakni Belawan-Medan-Tanjung Morawa, Palembang-Indralaya, Medan-Binjai, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Bakauheni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, dan Kayu Agung-Palembang-Betung.
Adapun, BPJT menjadwalkan akan ada beberapa ruas yang memasuki masa operasional, seperti ruas Sigli-Banda Aceh seksi 3,5, dan 6; Medan-Binjai seksi 1; Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1-4; Pekanbaru-Padang seksi 1; dan Lubuk Linggau-Curup-Bengkuli seksi 3.
"Diharapkan dengan makin bertambahnya jaringan tol yang tersambung di JTTS akan menambah konektivitas antar wilayah dan meningkatkan pereonomian daerah," ucapnya.
Sebelumnya, Danang menyampaikan peningkatan kontribusi kendaraan golongan II-IV selama pandemi membuat penurunan volume transaksi tidak sedalam penurunan jumlah transaksi sepanjang 2020. Adapun, kontribusi kendaraan golongan II-IV sepanjang 2020 naik 9,44 persen menjadi 13,56 persen.
Hal tersebut membuat penurunan volume transaksi tertahan di level 8,7 persen menjadi Rp19,19 triliun. Adapun, menurunnya kontribusi kendaraan golongan I membuat jumlah transaksi harian anjlok 26,08 persen menjadi 3,4 juta transaksi per hari.
Dia menilai naiknya kontribusi kendaraan niaga pada 2021 menjadi 14,1 persen akan mendorong volume transaksi pada tahun ini. Danang memprognosis volume transaksi pada tahun ini akan melesat 17,24 persen menjadi Rp22,5 triliun.