Bisnis.com, JAKARTA— PT Indonesia Power menandatangani kerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang terkait dengan penyediaan bahan bakar jumputan padat untuk cofiring pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Penandatanganan dilakukan secara daring oleh Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi bersama Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah dan disaksikan Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN M. Ikhsan Asaad, Jumat (23/4/2021).
Wali Kota Tangerang berharap supaya kerja sama ini dapat menjadi solusi penanganan masalah sampah di Kota Tangerang. Dengan penduduk hampir 2 juta, jumlah sampah di Kota Tangerang saat ini mencapai 1.500 ton.
“Setiap daerah menganggap sampah menjadi masalah, padahal dengan teknologi yang ada sekarang ini dapat menjadi EBT bisa membantu support dari kebutuhan pengganti batu bara,” ucap Arief seperti dikutip dari siaran pers PLN, Sabtu (24/4/2021).
Bahan bakar jumputan padat adalah bahan bakar yang berasal dari limbah (sampah) yang telah melalui proses pemilahan dan homogenisasi menjadi ukuran butiran kecil atau dibentuk menjadi pelet yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil.
Jumputan tersebut diolah melalui teknologi biodrying atau melalui teknologi maggot. Teknologi biodrying adalah dekomposisi zat organik secara parsial dengan memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh mikroorganisme dibantu aerasi untuk menghilangkan kelembaban. Teknologi maggot adalah dekomposisi zat organik dengan memanfaatkan belatung lalat black soldier fly (BSF).
Saat ini, uji coba cofiring biomassa bahan bakar jumputan padat memanfaatkan pengolahan sampah dengan skala riset 5 ton/hari. Jumlah tersebut diharapkan dapat terus berkembang sesuai dengan uji coba yang dilakukan.
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi menyatakan bahwa perseroan terus melakukan pengembangan program cofiring di berbagai lokasi, dimulai dari Bali, Jeranjang, Suralaya dan terus tumbuh di pembangkit lainnya.
Sinergi Pemerintah Kota Tangerang dan Indonesia Power lewat cofiring diharap membawa berkah dan kemajuan Bersama … walaupun kapasitas olah sampah saat ini baru 5 ton per hari diharapkan akan terus tumbuh dan mampu menyuplai 100 ton perhari,” ungkap Ahsin.
Cofiring merupakan proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batu bara di PLTU.
PLN berencana untuk dapat melakukan cofiring pada 52 lokasi PLTU batu bara yang sudah ada sampai dengan 2024.