Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk meningkatkan potensi perdagangan kedua negara melalui pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (Joint Economic and Trade Committee/JETCO).
Pada Senin (26/4/2021), kedua negara telah menyelesaikan Joint Trade Review (JTR) sehingga kedua negara bisa menandatangani nota kesepahahaman pembentukan JETCO. Pembentukan JETCO ini merupakan hasil rekomendasi dari JTR yang dilakukan oleh Indonesia dan Inggris.
JTR sendiri merupakan kajian bersama yang dilaksanakan untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan bidang perdagangan dan investasi dengan mengidentifikasi sektor potensial, serta hambatan dan peluang kerja sama yang ada.
Penyusunan JTR Indonesia-Inggris dimulai pada Desember 2019 dan JTR Report telah difinalisasi pada pertengahan April 2021.
Pada tahap awal, JETCO akan fokus pada sektor makanan, minuman dan produk pertanian serta energi terbarukan/pertumbuhan hijau. Lebih lanjut, kedua negara akan membentuk kelompok kerja lintas sektoral pemerintah, melibatkan pelaku industri dari kedua belah pihak.
“Penandatanganan JETCO ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Diharapkan kedua negara dapat mendorong peningkatan hubungan ekonomi bilateral di masa depan, membantu masuknya barang dan jasa Indonesia ke pasar Inggris, serta mendorong investasi Inggris di Indonesia,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga
Sampai saat ini, kedua pihak telah mengidentifikasi sembilan sektor potensial berikut hambatan dan peluang kerja samanya, yaitu pendidikan, makanan dan minuman serta produk pertanian, teknologi, obat-obatan dan pelayan kesehatan, infrastruktur dan transportasi, kayu dan produk kayu, energi terbarukan, jasa keuangan dan profesional, serta ekonomi kreatif.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan perdagangan Inggris-Indonesia sangat memungkinkan untuk diperluas ke sejumlah sektor.
“Saya senang karena JETCO ini akan mendorong kita lebih jauh untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama,” jelas Owen.
Owen mengungkapkan JETCO ini dilengkapi dengan tawaran Inggris yang lebih luas ke Indonesia, termasuk Pembiayaan Ekspor Inggris (UKEF) yang dapat mendukung Indonesia dengan pembiayaan jangka panjang yang sangat kompetitif (hingga £4 miliar) untuk dapat mencapai tujuan pembangunan Indonesia.