Bisnis.com, JAKARTA—PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan segera memulai konstruksi pembangunan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, pada tahun ini.
Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan bahwa perseroan telah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan smelter di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, seperti yang telah direncanakan semula. Pengerjaan konstruksi smelter di Gresik itu ditargetkan dimulai pada tahun ini.
“Mulainya masih ancer-ancer, bisa September atau Oktober [tahun ini]. Sekarang kami sedang mengeluarkan batu gamping di situ, masih proses penguatan tanah. Beberapa bulan setelah itu, kami akan mulai pasang pilling strukturnya,” ujar Riza kepada Bisnis, Kamis (15/7/2021).
Sebelumnya, pembangunan smelter Freeport yang ditargetkan harus selesai pada 2023, sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. Karena alasan ini, Freeport pun mengajukan penundaan pembangunan selama 12 bulan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada April 2020.
Di tengah usulan penundaan tersebut, sempat muncul opsi pembangunan smelter akan dilakukan di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, melalui kerja sama dengan investor asal China, Tsingshan Steel.
Adapun, untuk membangun smelter tembaga berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan fasilitas precious metal refinery (PMR) di JIIPE, Freeport baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Chiyoda International Indonesia untuk kegiatan engineering, procurement, dan construction (EPC) pada Kamis 15 Juli 2021.
Riza berharap, pembangunan smelter tersebut tidak lagi mengalami penundaan, meski saat ini kasus Covid-19 kembali meningkat.
“Kemarin kami sudah minta delay bangun selama 1 tahun. Semoga tidak ada delay lagi,” ujarnya.