Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan istilah PPKM Level 4 sudah tepat dilakukan oleh pemerintah.
Menurutnya, pembatasan mobilitas dan kegiatan, meskipun bukan dalam bentuk lockdown, harus tetap dilanjutkan karena pemulihan kesehatan masyarakat perlu menjadi prioritas.
“Jadi PPKM menurut saya memang harus lanjut. Kenapa? Karena pemulihan kesehatan masyarakat itu harus menjadi prioritas. Panglima perang pandemi [Covid-19] ini sebenarnya adalah sektor kesehatan bukan ekonomi,” kata Esther pada diskusi virtual, Senin (26/7/2021).
Dia menilai ekonomi tetap menjadi hal yang penting, tetapi dengan eskalasi Covid-19 yang belum benar-benar menurun, maka hal itu menjadi percuma. Berdasarkan data Worldometer, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pada Minggu (25/7/2021), menjadikannya tertinggi di dunia untuk kasus harian, serta berada di urutan ke-14 untuk total kasus.
Sementara itu, di lingkup Asia Tenggara atau Asean, Indonesia menduduki urutan pertama total kasus tertinggi yaitu 3,1 juta kasus.
“Seberapa pun banyak nanti dana dan energi yang dikeluarkan itu akan mubazir,” katanya.
Baca Juga
Oleh karena itu, Esther mengatakan langkah pembatasan apapun harus terus dilanjutkan selama jumlah kasus Covid-19 masih tinggi.
“Maka lockdown, atau PPKM, atau PSBB, itu harus tetap dijalankan sampai kasus Covid-19 melandai,” jelas Esther.
Adapun, pemerintah memperpanjang periode PPKM level 4 dari 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Pada perpanjangan kali ini, terdapat sejumlah relaksasi di antaranya seperti diperbolehkannya pembukaan pasar rakyat untuk sembako, non-sembako, pedagang kaki lima, dan warung makan dengan protokol kesehatan yang ketat.