Bisnis.com, JAKARTA—Pengembangan produksi tambang bawah tanah Grasberg milik PT Freeport Indonesia terus bergerak sesuai jadwal.
Berdasarkan laporan kinerja kuartal II/2021 Freeport-McMoRan Inc. (FCX) yang dikutip Rabu (28/7/2021), kapasitas rata-rata produksi bijih tambang bawah tanah Freeport mencapai sekitar 78 persen pada kuartal II/2021. Kapasitas produksi diharapkan dapat mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
Adapun, rata-rata produksi gabungan bijih di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone (DMLZ) mencapai 118.300 metrik ton bijih per hari. Sepanjang kuartal II/2021, Grasberg Block Cave mencapai rekor produksi harian 107.000 metrik ton per hari.
PTFI menambah 41 drawbell baru di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave dan DMLZ, sehingga total drawbell yang dibuka sampai saat ini mencapai lebih 460 drawbell.
“Sangat penting peningkatan tambang bawah tanah Grasberg kami berjalan sesuai jadwal. Ini luar biasa dan saya akan mengatakan kesuksesan bersejarah bagi perusahaan kami dan bahkan industri pertambangan. Tim kami di Indonesia sedang melakukan pekerjaan yang luar biasa dan ini membangun nilai bagi pemegang saham kami dalam jangka panjang yang berkelanjutan,” ujar Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam conference call kinerja kuartal II/2021.
Penyelesaian ramp-up tambang bawah tanah ini diharapkan memungkinkan PTFI untuk menghasilkan rata-rata produksi tahunan mencapai 1,55 miliar pounds tembaga dan 1,6 juta ounces emas dalam beberapa tahun ke depan.
PTFI menargetkan produksi tembaga dan emas pada 2021 dapat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Produksi tembaga tahun ini ditargetkan dapat mencapai 1,3 miliar pounds, sementara emas mencapai 1,3 juta ounces.
Sepanjang tahun lalu perusahaan telah beralih sepenuhnya pada kegiatan produksi tambang bawah tanahnya seiring berhentinya operasi tambang terbuka.
Modal tahunan Freeport Indonesia untuk proyek pengembangan bawah tanah ini diperkirakan mencapai sekitar US$900 juta per tahun untuk periode 2021 hingga 2022.