Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2021, Ekonomi Malaysia Terkontraksi 4,5 Persen

Ekonomi Malaysia terkontraksi hingga minus 4,5 persen pada kuartal III/2021. Ini pemicunya!
Suasana sepi di sekitar Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US$9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu yang dimulai hari ini. Bloomberg/Samsul Said
Suasana sepi di sekitar Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US$9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu yang dimulai hari ini. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Malaysia mengalami kontraksi hingga minus 4,5 persen pada kuartal III/2021. Capaian tersebut menurun jauh jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 yang tercatat mencapai 16,1 persen.

Bank Negara Malaysia (BNM) menyampaikan, penurunan tersebut disebabkan oleh terbatasnya implementasi kebijakan restriksi ketat yang disebabkan oleh naiknya kasus Covid-19.

Dari sisi penawaran, BNM menyatakan seluruh sektor ekonomi mengalami kontraksi. Penurunan terbesar terjadi pada sektor konstruksi dikarenakan terbatasnya kapasitas operasi.

Di sisi pengeluaran, permintaan domestik turun sebesar 4,1 persen, terutama dipicu oleh kontraksi konsumsi swasta dan aktivitas investasi, sementara peningkatan belanja konsumsi sektor publik terus berlanjut sehingga menopang pertumbuhan.

“Pelonggaran langkah-langkah penahanan secara progresif dan perbaikan berkelanjutan di pasar tenaga kerja akan menjadi kunci untuk mendukung pemulihan ke depan,” kata Gubernur Datuk Nor Shamsiah dalam siaran pers, Jumat (12/11/2021).

BNM memperkirakan ekonomi Malaysia akan tumbuh pada kisaran 3 hingga 4 persen pada 2021.

Pertumbuhan tersebut akan didukung oleh peningkatan kegiatan ekonomi, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran kebijakan restriksi ketat, serta didukung oleh kebijakan yang berkelanjutan.

Dia menambahkan, permintaan global yang menguat juga akan terus mendukung pertumbuhan ekspor.

“Berbagai pelonggaran pembatasan bagi individu yang divaksinasi lengkap, termasuk perjalanan antarnegara bagian juga akan memacu kegiatan terkait pariwisata,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper