Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengusulkan kepada Kementerian Kesehatan agar fasilitas genome sequencing dapat disediakan di bandara.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan hal tersebut dibutuhkan agar impor mutasi Covid-19 bisa dicegah lebih awal di pintu kedatangan via bandara.
Saat ini bandaranya telah menyiapkan prosedur kesehatan dalam mengantisipasi kedatangan ribuan wisatawan dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang melonjak pada Januari 2022.
Setiap harinya, tuturnya, ada 3.500-4.000 orang yang datang ke Bandara Soekarno - Hatta (Soetta) baik WNI dan WNA dari luar negeri, termasuk PMI.
"Saya menyarankan ke Kemenkes apakah bisa diberi atau tidak fasilitas genome sequencing di bandara. Kan kami punya biosafety lab level dua, jadi langsung ketahuan," ujarnya, Senin (3/1/2022).
Dia menyampaikan sejauh ini bandara yang berada di bawah kelola AP II sudah melaksanakan prosedur penerimaan penumpang internasional seperti pelayanan tes RT-PCR on arrival.
Prosedur pendaratan pun dijaga ketat oleh petugas bandara maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Jika ada yang terdeteksi positif, maka sampel pengetesan akan dibawa ke laboratoriun yang punya fasilitas genome sequencing.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat memperkirakan adanya kedatangan 5.000 pekerja dan wisatawan melalui jalur udara pada 7-9 Januari 2022.