Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Nasib Sektor Properti di Tahun Macan Air

Pemulihan ekonomi dan ditambah dengan insentif fiskal dari pemerintah menjadi angin segar bagi industri perumahan.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). /Bisnis-Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). /Bisnis-Abdullah Azzam

Terlepas dari segala ketidakpastian pada 2021, tetap terlihat ada beberapa tanda-tanda positif. Pemerintah Indonesia tampaknya dapat mengelola kebijakan ekonomi dan kesehatan selama pandemi covid-19 dengan cukup baik. 

Hal ini terlihat dari Fitch yang memertahankan peringkat kredit BBB untuk Indonesia dengan target pertumbuhan GDP pada 2022 sebesar 6,8 persen.

Secara historis, ketika ekonomi mengalami pertumbuhan, maka pasar properti akan ikut bertumbuh dan permintaan pengguna serta investasi juga akan meningkat.

"Saat ini, baik investor lokal maupun asing, terlihat lebih condong ke arah investasi properti pada sektor perumahan dan logistik. Beberapa orang akan memilih untuk membeli dan tinggal di apartemen yang lebih murah dan lebih nyaman dibandingkan rumah yang terletak 1-2 jam dari pusat kota," ucapnya. 

Dia memproyeksikan perumahan terjangkau dengan harga mulai dari Rp300 juta hingga Rp1 miliar memiliki permintaan terbesar dan terbanyak. Namun persetujuan pinjaman bank untuk pembeli pada kisaran harga yang lebih rendah dapat menjadi pertimbangan kembali.

Biasanya, persetujuan pinjaman dan penutupan transaksi lebih pasti pada pada kisaran harga Rp1 miliar sampai dengan Rp2 miliar. 

"Bagi mereka yang memiliki lebih banyak tabungan dan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi, akan memilih untuk membeli apartemen menengah ke atas atau mewah yang nyaman dan berlokasi di pusat kota ataupun yang berada di pinggiran," tuturnya.  

Namun, akan ada juga orang yang lebih memilih perumahan yang terjangkau di daerah yang cukup jauh dengan infrastruktur yang lebih baru dan lebih baik, seperti akses transportasi umum di sekitar jalan tol baru, LRT, MRT ataupun KRL. 

"Dapat diprediksi akan ada permintaan yang lebih tinggi untuk semua jenis properti," katanya

Atherton juga melihat adanya peningkatan permintaan untuk Transit Oriented Developments (TOD) yang lebih cepat daripada non-TOD sehingga peluang untuk membeli tanah atau terlibat dalam joint ventures (JV) dengan pemilik tanah di area TOD strategis akan tetap menarik.

Insentif PPN yang diperpanjang oleh pemerintah terbukti menjadi dorongan positif nyata bagi investasi properti, terutama pada sektor perumahan.

Dengan diperpanjangnya kebijakan tersebut hingga Juni 2022, diharapkan dapat terus berlanjut pada 2022 agar sesuai dengan perpanjangan program zero down payment oleh Bank Indonesia.

Sementara sektor logistik memiliki banyak permintaan, volumenya relatif kecil dibandingkan dengan pasar 'gateway' Asia lainnya sehingga Indonesia masih memiliki ruang untuk tumbuh. 

Untuk sektor perkantoran masih akan terus dipantau bagaimana perkembangan pasar selama masa new normal. Kami masih belum melihat adanya tingkat harga untuk gedung perkantoran yang masih beroperasi dapat memotivasi pembeli untuk melakukan transaksi.

"Bagi pasar perhotelan, kami melihat sektor ini akan bangkit relatif cepat dalam hal tingkat okupansi diikuti dengan tarif kamar. Beberapa pemilik hotel telah menghabiskan cadangan kas selama periode covid-19 sehingga, masih banyak  bagi investor untuk membeli hotel atau saham hotel atau portofolio, sehingga hal tersebut mampu mendatangkan modal untuk capex, renovasi kamar, dan ekspansi," tuturnya.  

Halaman Selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper