Bisnis.com, JAKARTA - Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) yang telah berumur lebih dari setengah abad atau 55 tahun optimistis berkontribusi positif bagi negara khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menilai kolaborasi dan sinergi merupakan kunci keberhasilan untuk melewati setiap tantangan di dunia usaha pelayaran yang kini kian dinamis dan penuh ketidakpastian.
Memey, sapaan akrabnya, menambahkan ketidakpastian industri pelayaran nasional saat ini tidak lepas dari situasi global maupun nasional, seperti masih adanya penyebaran Covid-19, krisisi energi dan pangan yang memicu inflasi dan ancaman resesi di banyak negara sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina.
"Selain tantangan-tantangan ini, INSA juga berupaya untuk terus berkontribusi positif bagi negara khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045," ujarnya dalam syukuran HUT INSA, Selasa (9/8/2022).
Dia menambahkan Indonesia di 2045 diprediksi menjadi negara dengan pendapatan tinggi dan salah satu negara PDB terbesar di dunia. PDB Indonesia diprediksi akan jadi terbesar ke-4 di dunia, dengan pertumbuhan 5,7 persen per tahun pada saat itu.
Memey menuturkan INSA yang merupakan satu-satunya wadah organisasi perusahaan pelayaran nasional serta diakui oleh para stakeholder sebagai asosiasi logistik tertua di Indonesia berkomitmen bersinergi dengan seluruh stakeholder di pelayaran nasional, baik dengan pemerintah dan para asosiasi pelaku usaha terkait.
Baca Juga
Dia bersyukur atas eksistensi INSA selama lebih dari setengah abad. Capaian ini tentu tidak lepas dari dukungan dan kerja sama seluruh pihak, khususnya para pengurus INSA baik yang berada di DPP maupun pengurus yang berada di DPC di seluruh Indonesia.
"Masukan dan kritik membangun dari seluruh elemen di DPP dan DPC INSA telah membuat organisasi ini sangat solid hingga saat ini," katanya.