Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri terpilih sebagai Co-chairs atau Ketua Dewan Pengelola Dana Perantara Keuangan Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Respons Pandemi (PPR-FIF) bersama dengan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel Ngajime.
Chatib dalam sambutannya menyampaikan, pendirian FIF merupakan aksi nyata dari G20 yang dapat dilihat oleh masyarakat internasional.
“Pendirian FIF akan dilihat sebagai sinyal yang jelas oleh masyarakat internasional sebagai aksi nyata G20 untuk secara kolektif dan kolaboratif mengambil pelajaran dari pengalaman bersama dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (11/9/2022).
PPR-FIF sendiri telah menggelar rapat perdana secara virtual pada 8-9 September 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Presiden Grup Bank Dunia David Malpass dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka peluncuran Dana Perantara Keuangan-FIF.
Sri Mulyani menyampaikan pertemuan ini merupakan tonggak penting dalam menghasilkan tindakan nyata dari G20.
“Terima kasih atas kerja keras dari Satuan Tugas Kementerian Keuangan dan Kesehatan, khususnya juga untuk kolaborasi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mengembangkan dan merancang PPR FIF, dengan komitmen bersama yang kuat untuk mewujudkan inklusivitas dengan tata kelola dan pengaturan operasi yang simpel dan fleksibel serta memiliki keterikatan yang kuat dengan G20”, kata Sri Mulyani.
Sebagai informasi, PPR-FIF bertujuan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam memperkuat upaya membangun PPR pandemi yang juga akan melengkapi upaya berbagai lembaga pembiayaan yang ada, dengan fleksibilitas untuk bekerja melalui berbagai lembaga pelaksana.
Hingga saat ini, sudah ada 14 anggota G20 yang telah resmi berkomitmen atau menyatakan niatnya untuk berkontribusi bagi PPR-FIF. Tiga negara undangan G20 juga telah menyampaikan dukungannya untuk berkontribusi.
Keyakinan akan potensi pengembangan PPR-FIF juga meluas di luar forum G20. Ini dapat dilihat dari kontribusi yang dijanjikan dari dua negara non-G20 serta tiga organisasi filantropi. Adapun kontribusi resmi yang tercatat sejauh ini telah mencapai US$1,4 miliar.