Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan murka usai menonton sebuah video bule atau turis asing yang meremehkan polisi di Bali, beberapa waktu lalu.
Lewat akun Instagram pribadinya, Senin (3/4/2023), Luhut mengajak seluruh jajaran Kementerian dan Lembaga agar menertibkan wisatawan mancanegara, khususnya yang meremehkan Indonesia.
""You want to steal money?" Ucap seorang wisatawan mancanegara kepada seorang polisi beberapa waktu lalu di Bali. Setelah menonton video itu saya sampaikan kepada seluruh jajaran K/L yang hadir dalam rakor terkait penertiban wisatawan mancanegara di Bali hari ini, bahwa kita tidak boleh membiarkan siapapun meremehkan Indonesia," tulisnya.
Menurut Luhut, tidak seharusnya pemerintah diam terhadap perbuatan melanggar hukum apalagi ditambah dengan menghina institusi negara.
Apalagi, sambung dia, berdasarkan data yang dimiliki, Bali jadi salah satu destinasi wisata di dunia dengan biaya yang amat murah. Hal itu tentunya mendorong para wisman yang berpendapatan rendah, datang ke Bali dan akhirnya melanggar tata tertib di sana.
"Data dari Travel Tourism Development Index 2021 juga mengkonfirmasi bahwa pengeluaran wisman di Indonesia, lebih rendah dibandingkan negara yang menawarkan quality tourism," ucap Luhut.
Baca Juga
Dia menegaskan permasalahan tersebut makin membuatnya yakin bahwa Bali harus kembali pada peta jalan transformasi pariwisata dari mass tourism ke pariwisata berkualitas (quality tourism).
Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan akan fokus menindak berbagai bentuk pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan.
"Lebih daripada itu, saya juga meminta agar segera direalisasikan inisiatif penerapan pajak bagi turis yang masuk ke Indonesia," tambahnya.
Sebab menurut Luhut, insentif ini akan sangat berguna untuk membiayai pengembangan destinasi dan promosi wisata seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara yang juga punya banyak industri pariwisata.
Lebih lanjut dirinya juga meminta agar dilakukan segera pengkajian untuk kebijakan disinsentif bagi WNA dari beberapa negara yang seringkali bermasalah. Hal tersebut, penting dilakukan agar wisman yang datang terseleksi dengan baik.
"Semua langkah dan upaya ini akan berhasil jika kita punya semangat yang sama, yaitu jangan pernah memandang sebelah mata Indonesia. Tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang sangat menjaga nilai luhur budaya, tradisi, dan peraturan," imbuh Luhut.