Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menanggapi kabar mengenai pemerintah yang akan menganggarkan Rp252 miliar untuk restrukturisasi mesin industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun depan.
Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja menyebutkan pelaku industri saat ini belum mendengar kabar yang menurutnya cukup mencengangkan ini. Terlebih pada 2023, anggaran untuk restrukturisasi mesin hanya mencapai Rp4,7 miliar, jauh dari angka Rp252 miliar.
Dengan demikian menurutnya, angka Rp252 tentu akan sangat membantu industri tekstil yang tengah mengalami keterpurukan baik di pasar domestik maupun global.
“Saya justru kaget dan baru dengar hari ini Rp252 miliar itu sangat besar sekali. Kalau bisa betul-betul Rp252 miliar untuk restrukturisasi mesin itu saya berbahagia sekali,” tutur Jemmy kepada Bisnis.com baru-baru ini, dikutip pada Senin (26/6/2023).
Lebih lanjut Jemmy menjelaskan angka Rp4,7 miliar yang dianggarkan oleh pemerintah bakal restrukturisasi mesin TPT tahun ini memang masih jauh dari total kebutuhan dana untuk peremajaan mesin sektor ini.
Terlebih di sektor ini, menurut Jemmy total perusahaan dari hulu hingga hilir di Indonesia mencapai kurang lebih sebanyak 3.000 perusahaan. Meskipun tahun ini, restrukturisasi mesin hanya diperuntukkan bagi sektor penyempurnaan kain dan pencetakan saja.
Baca Juga
“Kalau tahun ini kan cuma Rp4,7 miliar itu sangat kecil sekali, sedangkan barang modal untuk industri TPT itu sangat mahal juga ya di industri tekstil kan ada sekitar 3.000 perusahaan ya dari hulu ke hilir di Indonesia,” tambah Jemmy.
Kendati angka Rp252 miliar yang dianggarkan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini diperuntukkan bagi peremajaan mesin industri TPT dari hulu hingga hilir, bukan hanya menyasar sektor hulu saja, Jemmy tetap menyebut hal tersebut akan sangat membantu.
Menurutnya, akan sangat baik jika pemangku kebijakan juga turut memperhatikan sektor hilir yang saat ini sama-sama terpuruk layaknya sektor hulu.
“Kalau itu benar-benar terealisasi itu sangat membantu sekali buat industri TPT kita berharap betul-betul itu menjadi kenyataan,” tutup Jemmy.
Dalam catatan Bisnis.com, Rabu (14/6/2023), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan dana sebesar Rp252 miliar untuk program restrukturisasi mesin industri TPT pada 2024.
Program bantuan peremajaan mesin ini meningkat 5.261 persen dari anggaran restrukturisasi mesin tahun ini sebesar Rp4,7 miliar. Bahkan menjadi terbesar sejak program ini diselenggarakan.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito menjelaskan bahwa tahun depan program ini tidak hanya diperuntukkan bagi industri penyempurnaan kain dan pencetakan saja tetapi juga akan mengajak serta industri hilir tekstil.
“Kelompok industrinya diperluas tidak hanya industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain tapi juga industri pertenunan perajutan dan pakaian jadi,” kata Warsito, kepada Bisnis.com, Rabu (14/6/2023).