Bisnis.com, JAKARTA - Pembeli galium terbesar di dunia mengungkapkan rencana pembatasan ekspor logam penting galium oleh China menyebabkan para klien atau pengusaha mulai menimbun logam tersebut.
Mengutip Reuters Selasa (11/7/2023), Freiberger Compound Materials hampir sepenuhnya mengandalkan pemasok dari China untuk kebutuhan gallium.
Sebagai pengguna sekitar 10 persen dari total produksi gallium dunia, perusahaan ini berada di tengah kekacauan karena pengumuman pembatasan ekspor mendadak dari China untuk ekspor produk galium dan germanium mulai 1 Agustus 2023.
"Konsumen kami sama sekali tidak santai tentang hal ini. Sekarang ada ledakan pesanan yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat persediaan. Industri ini sangat gelisah," kata kepala eksekutif Michael Harz.
Terkait hal ini, Harz mengatakan bahwa pemasoknya di China sedang menyediakan data yang diperlukan untuk memperoleh lisensi ekspor.
Mereka juga memperkirakan bahwa pengiriman akan berhenti saat pengendalian ekspor berlaku mulai 1 Agustus 2023. Nantinya, pengiriman galium diperkirakan akan dilanjutkan sekitar sebulan kemudian, setelah permintaan lisensi diproses meskipun tidak ada informasi yang dapat diandalkan.
Baca Juga
Harz juga tidak percaya bahwa China akan ‘mengganggu’ aliran perdagangan galium dalam beberapa tahun mendatang. Menurutnya, hal ini akan merusak industri elektronik mereka sendiri.
Di lain sisi, pembuat mobil juga berada dalam dilema apakah mereka akan terus mengandalkan logam yang saat ini dilihat sebagai 'pengubah permainan' atau game changer untuk kendaraan listrik