Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sentral China Janji Dukung Permintaan dan Pemulihan Harga

Salah satu pejabat senior PBOC mengutarakan bahwa bank sentral China akan meningkatkan permintaan dan mendukung pemulihan harga.
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral China atau PBOC mengatakan pihaknya akan meningkatkan permintaan dan mendukung pemulihan harga yang moderat.

PBOC diketahui akan meningkatkan koordinasinya dengan kebijakan fiskal dan industri, serta memperkuat paduan harapan sembari dengan cermat memantau efek dari kebijakan keuangan. 

“[PBOC] akan menciptakan lingkungan moneter dan keuangan yang sesuai untuk mendorong permintaan efektif dalam ekonomi riil, mendukung pemulihan harga yang moderat, dan meningkatkan vitalitas ekonomi," kata pejabat POBC dikutip dari Reuters, Rabu (13/9). 

Pertumbuhan kredit yang kuat di China diketahui sejalan dengan pemulihan. Hal tersebut dikarenakan biaya pinjaman di ekonomi riil mengalami penurunan. 

Kemudian, penyaluran pinjaman bank baru juga melampaui ekspektasi, hampir empat kali lipat pada Agustus 2023 dibandingkan pada Juli. Hal ini dikarenakan PBOC berupaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah permintaan yang lemah di dalam negeri dan luar negeri. 

China dalam beberapa minggu terakhir juga telah mengeluarkan serangkaian langkah, meliputi pemotongan suku bunga dan langkah-langkah untuk meringankan properti untuk mendorong perekonomian yang mengalami kesulitan. 

"Kita tidak dapat mengecualikan pemotongan RRR (Rasio Persyaratan Cadangan/Reserve Requirement Ratio) dan penggunaan alat-alat struktural untuk membimbing lembaga keuangan meningkatkan dukungan terhadap ekonomi riil dan mendorong pemulihan permintaan domestik yang lebih cepat,” jelas analis China Everbright Bank Zhou Maohua. 

Diketahui bahwa bank sentral terakhir kali menurunkan RRR, yakni jumlah uang tunai yang harus disimpan bank sebagai cadangan pada Maret 2023. 

Kemudian, pada Agustus 2023, PBOC juga memangkas suku bunga pinjaman acuan bertenor satu tahun, atau suku bunga pinjaman (LPR) sebesar 10 basis poin (bps) menjadi 3,45 persen. 

Lalu, pada Agustus, tingkat suku bunga rata-rata tertimbang untuk pinjaman korporasi berada di 3,85 persen, turun sebesar 20 bps dari tahun sebelumnya, sementara tingkat suku bunga rata-rata untuk hipotek turun sebesar 38 bps menjadi 4,12 persen. 

Harga konsumen di China kembali tumbuh positif pada Agustus 2023 karena tekanan deflasi yang mereda seiring tanda-tanda stabilisasi perekonomian. Para pejabat di China juga telah lama mengatakan tidak ada dasar bagi deflasi jangka panjang. 

"Pengurangan suku bunga hipotek yang ada akan efektif mengurangi beban bunga bagi penduduk," jelas pejabat tersebut.

Lima bank besar di China juga mengumumkan pada minggu lalu bahwa mereka akan mulai menurunkan suku bunga hipotek yang ada untuk pinjaman rumah pertama. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk membantu sektor properti yang sedang kesulitan. 

Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa dengan pembayaran awal hipotek yang dikurangi, maka akan membantu meningkatkan kepercayaan konsumen. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper