Bisnis.com, JAKARTA - PT Nestle Indonesia memastikan proses efisiensi karyawan dalam rangka transformasi di salah satu pabrik, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur telah dilakukan secara transparan. Sebelumnya beredar kabar bahwa PHK ini terkait dengan boikot produk Israel.
Adapun, Nestle mulai melakukan proses transformasi di Pabrik Kejayan hari ini, Senin (11/12/2023) dengan melakukan sesi persiapan kepada para karyawan yang terdampak.
"Sebelum dilakukannya program ini, kami telah mengkomunikasikan secara transparan kepada seluruh karyawan, baik yang terdampak maupun tidak, termasuk di dalamnya komunikasi dengan serikat buruh/pekerja," kata manajemen dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/12/2023).
Program sesi pembekalan ini ditujukan unyuk karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan pada Oktober 2023. Ada berbagai topik yang disampaikan dalam sesi pembekalan, termasuk ilmu pengelolaan keuangan, kewirausahaan, hingga sesi motivasi, khususnya bagaimana mengelola transisi dalam karir.
Menurut pihak Nestle, semua karyawan telah memahami pentingnya program tersebut, terutama dalam proses PHK yang hampir selesai. Semua karyawan yang terdampak akan menerima penawaran PHK terbaik.
"Perusahaan akan terus melakukan yang terbaik kepada karyawan terdampak serta memastikan tidak ada gangguan dalam pelayanannya terhadap konsumen dan mitra bisnisnya di Indonesia," tutur Manajemen PT Nestlé Indonesia.
Baca Juga
Manajemen telah menawarkan paket kompensasi yang jauh lebih tinggi di atas rata-rata industri maupun yang diwajibkan peraturan perundang-undangan kepada para karyawan yang terdampak transformasi bisnis ini.
"Sejalan dengan nilai-nilai Nestlé Indonesia yang berakar pada rasa hormat, kami berkomitmen untuk memperlakukan setiap karyawan yang terdampak dengan adil dan penuh rasa hormat," tuturnya.
Sejak Oktober 2023, Serikat Buruh Nestle Indonesia Kejayan (SBNIK) telah melalukan aksi demonstrasi lantaran PHK yang disebut tidak memenuhi janji kesepakatan dan dilakukan secara tiba-tiba.
Sebagaimana diketahui, tercatat sebanyak 126 karyawan Nestle Kejayan yang terkena PHK. Pihak Nestle menyebut bahwa aksi demonstrasi yang terjadi merupakan hal wajar dalam dinamika hubungan industrial.
"Kami mengajak semua pihak untuk senantiasa menghormati proses yang berjalan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku," imbuhnya.