Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Indonesia Menyepakati Perpanjang Moratorium Bea Masuk Amazon Cs

Kesepakatan moratorium terkait bea masuk untuk perdagangan e-commerce disepakati dilakukan moratorium selama 2 tahun hingga 2026.
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik
Ilustrasi transaksi e-commerce./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akhirnya sepakat untuk menyetujui perpanjangan moratorium tarif bea masuk transmisi elektronik hingga WTO 14th Ministerial Conference atau paling lambat 31 Maret 2026. Kebijakan ini berbalik arah setelah sebelumnya mendesak WTO untuk mencabut moratorium tersebut. Beberapa e-commerce yang beroperasi lintas negara seperti Amazon hingga Alibaba. 

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, pihaknya telah sepakat bahwa negara-negara memerlukan waktu untuk bersiap jika moratorium ini berakhir.

Miko beralasan sudah ada kesepakatan bahwa moratorium ini akan berakhir antara 31 Maret 2026 atau di pertemuan WTO 14th Ministerial Conference.

“Mungkin Indonesia, termasuk negara yang lain, juga sudah cukup siap, tapi kita juga memerhatikan negara-negara lain juga persiapannya seperti apa,” kata Miko dalam konferensi pers, Selasa (5/3/2024). 

Sebelumnya, Indonesia dan Afrika Selatan sempat mendesak WTO untuk mencabut moratorium bea masuk transmisi elektronik dalam WTO’s 13th Ministerial Conference yang digelar 26-29 Februari 2024. 

Kedua negara ini ingin menerapkan tarif pada perdagangan digital atau setidaknya memberi peringatan untuk melakukannya sebagai taktik negosiasi. Kendati begitu, mayoritas negara maju ingin agar internet global bebas dari bea masuk.

Setelah melalui diskusi yang cukup alot, muncul kesepakatan untuk memperpanjang moratorium hingga pertemuan menteri selanjutnya dalam 2 tahun.

“Beberapa negara mungkin menganggap ini sebagai peluang untuk mulai bekerja dalam membangun sistem tarif yang akan diterapkan pada tahun 2026,” jelas sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (2/3/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper