Bisnis.com, JAKARTA — Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) mengeluarkan peringatan kepada Iran terkait rencana balas dendam. Rencana dengan skema menyerang dan bertahan tersebut diklaim telah mendapat restu.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari membenarkan bahwa rencana baru telah disusun dalam dua jam terakhir yang merinci tindakan "ofensif dan defensif".
“Kami akan terus melindungi Negara Israel, dan bersama dengan mitra kami, kami akan terus membangun masa depan yang lebih aman dan stabil untuk seluruh Timur Tengah,” kata Daniel Hagari dikutip dari Express, Senin (15/4/2024).
Hagari sebelumnya mengatakan 99% dari lebih dari 300 drone, rudal jelajah dan rudal balistik telah ditembak jatuh di luar perbatasan negara tersebut dan pesawat tempur mencegat lebih dari 10 rudal jelajah.
Israel mengeklaim ini sebagai “keberhasilan strategis yang signifikan”. Dia juga mengatakan beberapa rudal telah mencapai Israel dan menyebabkan seorang gadis berusia tujuh tahun terluka parah di bagian selatan negara itu dan kerusakan ringan pada pangkalan militer.
Dalam pernyataan larut malam pada hari Sabtu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman Iran dan meningkatnya risiko eskalasi di Timur Tengah, Pemerintah Inggris telah bekerja sama dengan mitra di seluruh kawasan untuk mendorong de-eskalasi dan mencegah lebih lanjut.
Baca Juga
"Kami telah memindahkan beberapa jet Angkatan Udara Kerajaan dan tanker pengisian bahan bakar udara tambahan ke wilayah tersebut. Hal ini akan mendukung Operasi Shader, yang merupakan operasi kontra-Daesh yang dilakukan Inggris di Irak dan Suriah dalam jangkauan misi kami saat ini, sesuai kebutuhan."
Teheran telah berjanji untuk melancarkan serangan “lebih kuat” terhadap Israel. Sebuah papan reklame baru yang didanai pemerintah di Lapangan Palestina di Teheran diresmikan tadi malam setelah Iran meluncurkan ratusan drone, rudal, dan roket ke Israel dengan teks Ibrani.