Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) bersama seluruh negara anggota Islamic Development Bank (IsDB) berkomitmen mendukung perluasan jangkauan dan kapasitas pembiayaan dari bank pembangunan multilateral ini, terutama bagi negara kurang berkembang atau less-developed country.
Hal ini dikemukakan dalam Annual Meeting IsDB ke-50 yang diselenggarakan pada 27-30 April 2024 di Riyadh, Arab Saudi.
Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, dengan skema tersebut, IsDB akan memiliki kapasitas yang lebih besar untuk dapat mengakselerasi kerja sama strategis di bidang program pengembangan ekonomi di berbagai negara, termasuk dengan Indonesia.
Untuk diketahui, Annual Meeting tersebut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang menandai eratnya kerja sama strategis IsDB yang sudah berjalan di Indonesia.
Erwin menyampaikan program strategis IsDB di Indonesia meliputi pembiayaan pembangunan infrastruktur, khususnya di bidang Kesehatan dan pendidikan, pengembangan standar tata kelola Islamic social finance secara global, dan pengembangan program di bidang sektor keuangan syariah sosial, termasuk implementasi teknologi digital.
Salah satu wujud konkret kolaborasi antara BI dengan IsDB dalam memperluas kemanfaatan di negara anggota, imbuhnya, telah tercermin pada pengembangan platform keuangan sosial syariah terintegrasi.
Baca Juga
“Platform tersebut diharapkan dapat mendorong pengumpulan Zakat, Infak, Shadaqah, dan Wakaf [ZISWAF] dengan nominal yang lebih besar serta jangkauan yang lebih luas,” katanya melalui siaran pers, Selasa (30/4/2024).
Selain itu, platform tersebut diyakini dapat juga meningkatkan kualitas, akuntabilitas, serta transparansi pengelolaan, sehingga memperkuat kepercayaan para donatur.
Erwin menambahkan upaya bersama tersebut diharapkan mampu memperluas dampak positif bagi perkembangan ekonomi keuangan syariah yang maju.