Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan IEU-CEPA Molor 8 Tahun, Kemendag Blak-blakan Penyebabnya

Kemendag membeberkan penyebab perundingan perjanjian kerja sama IEU-CEPA
Ilustrasi kerja sama perdagangan. Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi kerja sama perdagangan. Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) membeberkan penyebab perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dengan Uni Eropa (Indonesia European Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) molor hingga delapan tahun.

Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono mengakui, bahwa perundingan IEU-CEPA menjadi perundingan bilateral paling komprehensif bagi Indonesia. Musababnya, kedua pihak yakni Indonesia maupun Uni Eropa sama-sama punya tingkat ambisi yang tinggi terhadap perjanjian kerja sama tersebut.

"Banyak isu baru yang perlu mempertimbangkan perbedaan kepentingan dan sensitivitias masing-masing. Hal-hal tersebut mengakibatkan durasi perundingan yang cukup panjang," ujar Djatmiko saat dihubungi, dikutip Rabu (26/6/2024).

Dia membeberkan, sederet target menjadi ambisi Indonesia terhadap Uni Eropa dalam perundingan IEU-CEPA tersebut untuk meningkatkan daya saing produk di pasar Benua Biru. Di antaranya, Indonesia menginginkan eliminiasi hambatan tarif maupun non-tarif, serta kerja sama untuk memfasilitasi perdagangan antar kedua pihak.

Selain itu, Indonesia, kata Djatmiko, juga menginginkan agar IEU-CEPA nantinya dapat menarik investasi Uni Eropa ke dalam negeri hingga meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok dunia. Tak ketinggalan, dalam perundingan yang alot itu, Indonesia juga memperjuangkan akses komoditas unggulannya dari tantangan akibat regulasi lingkungan yang diterapkan Uni Eropa, salah satunya UU Antideforestasi atau EUDR.

"Sebagai mitra FTA, kita mengharapkan regulasi Uni Eropa tidak menjadi hambatan perdagangan bagi produk Indonesia," ucapnya.

Djatmiko menambahkan, kedua tim perunding telah mengintensifkan komunikasi sebagai upaya memenuhi target penyelesaian perundingan tahun ini. Dia menekankan, pihak Indonesia terus melakukan pendekatan yang fleksibel dan pragmatis, tapi tetap dengan mengedepankan kepentingan nasional.

"Saat ini, perundingan sudah di tahap akhir, dan kedua pihak berkomitmen untuk penyelesaian IEU-CEPA. Kami optimis dapat mencapai kesepakatan substansial di tahun ini," tuturnya.

Diberitakan Bisnis.com, Selasa (25/6/2024), Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pemerintah telah meminta pengenaan bebas tarif terhadap sejumlah komoditas dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Menurutnya, saat ini mufakat yang ingin dituju kedua pihak diharapkan dapat mencapai progres signifikan. Hal ini mengingat kedua pemimpin negara telah sepakat untuk percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA.

“Sudah enggak banyak perbedaan lagi sebetulnya. IEU-CEPA meminta ada beberapa dikenakan bebas tarif, ya kita terima saja asal kita sebaliknya. Misalnya, di sana minta ada susu, keju, ada beberapa produk bebas tarif, kami juga minta besi baja, CPO, kita punya tekstil, dan lainnya. Jadi ini hampir [selesai], mudah-mudahan 1—5 Juli selesai,” kata Zulhas.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa penyelesaian perundingan IEU-CEPA memang diprediksi rampung pada Juli 2024.

“Sudah hampir 90% [rampung], oleh karenanya diharapkan bulan depan akan ada pertemuan yang ke-19 di Indonesia. Maka, pertemuan ke-19 besok rampung,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper