Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Gandeng ERIA, Kaji Aksesi Manfaat Aksesi RI dan Bentuk PMO OECD

Pemerintah dan ERIA membentuk Project Management Office (PMO) OECD untuk membantu Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Presiden ERIA Tetsuya Watanabe (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi (kiri) usai Penandatanganan MoU antara Eria dan Kemenko Perekonomian, Selasa (29/7/2024)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Presiden ERIA Tetsuya Watanabe (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi (kiri) usai Penandatanganan MoU antara Eria dan Kemenko Perekonomian, Selasa (29/7/2024)/Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator bidang Perekonomian menggandeng Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dalam melakukan kajian manfaat akan aksesi Indonesia menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyampaikan selain itu, bersama ERIA pula pemerintah membentuk Project Management Office (PMO) OECD untuk membantu Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD (Tim Nasional OECD).  

“ERIA akan lakukan kajian manfaat, simulasi skenario, dan pembentukan PMO dari OECD,” ungkapnya dalam Penandatanganan MoU antara Eria dan Kemenko Perekonomian, Selasa (29/7/2024). 

Airlangga menjelaskan, pada dasarnya kerja sama ini permintaan kedua belah pihak. Di mana bentuk kerja sama untuk dua tahun atau dapat diperpanjang tersebut berupa riset indeks studi dan aplikasi bersama, studi kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM. 

Sementara lingkup kerja sama kajian bersama ERIA bukan hanya terbatas untuk menuju keanggotaan OECD, namun juga keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalam The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP). 

Bersama ERIA, pemerintah akan membentuk Asean Zero Emission Center, Future Ready Asean, kajian rantai pasok semikonduktor, ekonomi digital, studi industri otomotif next generation di Asean untuk supply global, termasuk pengembangan industri berbasis baterai. 

Melalui keanggotaan Indonesia dalam CP-TPP juga akan mendorong pengembangan dan perluasan pasar ekspor ke Amerika Latin.

“Dengan keanggotaan Inggris yang baru jadi anggota CP-TPP di luar 11 negara, ini akan membuka pasar bagi anggota CP-TPP yang lain,” lanjut Airlangga.

Sementara dukungan ERIA untuk future ready pada Asean, terutama rantai pasok semi konduktor di Asean dan India. Pasalnya, pangsa Asean untuk semikonduktor diperkirakan mencapai US$3 miliar.

“India itu mempersiapkan [pangsa pasar] sebesar US$15 miliar, jadi kita bersaing dengan India,” tuturnya. 

Sebelumnya, Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia menargetkan menjadi anggota OECD dalam waktu 3 tahun mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper