Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target PPN & PPnBM Prabowo 2025 Hampir Sentuh Rp1.000 Triliun, Ini Datanya

Penerimaan PPN dan PPnBM terus tumbuh dari tahun ke tahun, termasuk target 2025. Kenaikan tertinggi di antaranya terjadi pada 2022, saat tarif PPN naik ke 11%.
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merencanakan pendapatan negara dari pos Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) senilai Rp945,12 triliun.

Hal tersebut tercantum dalam naskah draf Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025 yang pada Kamis (19/9/2024) lalu disahkan dalam Rapat Paripurna DPR. Di mana target tersebut terpantau 15,4% lebih besar dari outlook atau perkiraan tahun ini yang senilai Rp819,2 triliun. 

"Pendapatan pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b direncanakan sebesar Rp945.120.626.363.000,00 [sembilan ratus empat puluh lima triliun seratus dua puluh miliar enam ratus dua puluh enam juta tiga ratus enam puluh tiga ribu rupiah]," tulis naskah tersebut, dikutip Minggu (22/9/2024). 

Nantinya, menjadi tugas pemerintahan baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, untuk mengumpulkan pendapatan tersebut. 

Sementara itu, dalam UU APBN 2025 tersebut pemerintah merencanakan total pendapatan senilai Rp2.490,91 triliun. Artinya, penerimaan dari PPN dan PPnBM ini menjelaskan sebesar 37,94% dari total target penerimaan. 

Sementara penerimaan terbesar masih akan berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) yang direncanakan seniali Rp1.209,28 triliun. 

Sebagaimana mengutip Buku II Nota Keuangan dan RAPBN 2025, penerimaan PPN dan PPnBM, sebagai kontributor utama kedua penerimaan pajak, cenderung mengalami tren peningkatan dalam lima tahun terakhir.

Pada 2020, penerimaan dari pos ini mengalami kontraksi sebesar 15,3% sebagai akibat dari melemahnya tingkat konsumsi rumah tangga karena adanya pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat sebagai respons dari adanya pandemi Covid-19. 

Sementara pada 2021, PPN dan PPnBM mampu bangkit dengan tumbuh 22,6% yang dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi dan permintaan domestik sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Peningkatan PPN dan PPnBM tersebut juga berlanjut pada tahun 2022 dengan pertumbuhan 24,6%, didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi dan implementasi UU HPP. Seperti diketahui, pada 2022 tarif PPN naik menjadi 11%.

Sejalan dengan semakin pulihnya perekonomian, PPN dan PPnBM terus mencatatkan pertumbuhan yang mencapai 11,1%. Tahun ini, kinerja PPN dan PPnBM diperkirakan dapat berlanjut dan mampu tumbuh 7,3%.

Berikut Realisasi PPN dan PPnBM 2020—2025:


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper