Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Asia terpantau menguat setelah bank sentral China mengumumkan langkah-langkah stimulus dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini dan membendung aksi jual di pasar ekuitas.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa (24/9/2024), mayoritas bursa Asia terpantau bergerak ke zona hijau. Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau menguat 3,29% ke level 18.845,37. Kemudian, Indeks Shanghai SE Composite juga Reli 2,38% ke posisi 2.814,30 seiring dengan pernyataan pihak berwenang terkait rencana pembentukan dana stabilisasi saham.
Di Jepang, Indeks Topix juga menghijau 0,76% ke level 2.662,35, sementara Indeks Kospi naik 0,54 ke level 2.616,16. Indeks Taiwan, TAIEX juga tercatat menguat tipis 0,06% ke 22.299,95, kemudian indeks FTSE Bursa Malaysia terpantau naik 0,2% ke posisi 1.668,60.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bursa Indonesia juga tercatat naik 0,12% ke posisi 7.785,37 hingga pukul 12.13 WIB. Selanjutnya, Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,8%.
Pergerakan pasar Asia dipengaruhi oleh langkah China yang merencanakan setidaknya 800 miliar yuan atau US$114 miliar dukungan likuiditas untuk saham. Stimulus ini juga akan memungkinkan pialang dan dana memanfaatkan pendanaan bank sentral untuk membeli ekuitas setelah indeks acuan CSI 300 jatuh ke level terendah dalam lima tahun pada awal bulan ini.
Adapun, langkah ini muncul sebagai bagian dari serangkaian langkah kebijakan untuk menghidupkan kembali perekonomian, termasuk pemotongan suku bunga jangka pendek dan menurunkan biaya pinjaman untuk hipotek sebesar $5,3 triliun.
Baca Juga
Meskipun respons awal pasar setelah langkah-langkah stimulus adalah positif, para analis melihat adanya risiko bahwa reli akan segera gagal karena beberapa masalah mendasar yang mengganggu perekonomian China, termasuk tekanan deflasi, masih belum terselesaikan.
Siguo Chen, Portfolio Manager di RBC BlueBay Asset Management mengatakan, langkah-langkah ini menunjukkan China sekarang memahami dan menghargai pentingnya meningkatkan sentimen pasar saham dan pasar perumahan.
"Dalam jangka pendek, hal ini akan membantu pasar menemukan titik terendahnya, namun dalam jangka panjang saya pikir kita perlu melihat lebih banyak dukungan fiskal," kata Chen.
Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC) akan menyiapkan fasilitas swap yang memungkinkan perusahaan sekuritas, dana dan perusahaan asuransi memanfaatkan likuiditas dari bank sentral untuk membeli saham. Imbal hasil obligasi pemerintah China bertenor 10 tahun menghapus penurunannya setelah sebelumnya turun menjadi 2% untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Zhou Nan, Founder dan Investment Director di Shenzhen Long Hui. Fund Management Co menyebut, langkah-langkah yang diambil China dapat mengumpulkan lebih banyak dana, meningkatkan likuiditas pasar, dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pasar sampai batas tertentu dalam jangka pendek.
Di sisi lain, dia menyebut upaya ini tidak dapat mengubah tren pasar.
"Ada kemungkinan besar bahwa dalam jangka pendek dan menengah, pasar harus jatuh lebih jauh sebelum mencapai titik terendah," jelasnya.