Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Taji BBN Airlines di Tengah Era Tiket Pesawat Mahal

BBN Airlines Indonesia hadir meramaikan persaingan maskapai di Tanah Air. Harga tiket pesawat yang mahal dan daya beli jadi ujian pertama maskapai ini
Aprianus Doni Tolok, Leo Dwi Jatmiko, Nugroho Nafika Kassa, Rio Sandy Pradana
Senin, 30 September 2024 | 10:00
Maskapai BBN Airlines
Maskapai BBN Airlines

Bisnis.com, JAKARTA - BBN Airlines Indonesia meramaikan persaingan bisnis maskapai penerbangan di Tanah Air. Perusahaan tersebut hadir di tengah era tiket pesawat mahal yang saat ini menjadi sorotan pelaku usaha dan penumpang di Indonesia. 

BBN Airlines merupakan entitas anak dari Avia Solutions Group atau ASG yang bergerak di jasa aircraft, crew, maintenance, and insurance (ACMI), penyewaan pesawat atau charter, dan penerbangan kargo. Maskapai ini juga menawarkan layanan reguler terjadwal.

BBN Airlines Indonesia telah mengantongi izin operator asing (FOP) dari Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) pada September 2024. Izin kedua yang diperoleh tahun ini tersebut memungkinkan maskapai untuk meningkatkan kapasitas jaringan interkonektivitas dan pertumbuhannya di pasar Asia.

Hingga saat ini, BBN Airlines Indonesia telah menyiapkan tiga armada Boeing 737-800 untuk melayani permintaan charter passenger penumpang, dan tiga pesawat kargo dengan armada Boeing 737-800. Sementara armada Boeing 737-400 untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional.

Dengan armada yang telah tersedia dan permintaan yang tinggi, BBN Airlines Indonesia menarget untuk mengoperasikan 40 armada pesawat pada 2027.

BBN Airlines Indonesia resmi melakukan penerbangan perdana pada Jumat, 27 September 2024 dengan rute Jakarta-Surabaya dan sebaliknya.

Dilansir dari unggahan di akun resmi Instagram @bbnairlinesindonesia, maskapai anyar tersebut telah memberikan bocoran terkait rute penerbangan yakni ke Surabaya dan Balikpapan.

Pada Jumat (27/9/2024), pesawat BBN Airlines Indonesia terbang ke Bandara Internasional Juanda Surabaya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sebaliknya.

Harga tiket BBN Airlines
Harga tiket BBN Airlines

Berdasarkan tangkapan story akun Instagram BBN Airlines Indonesia yang dikutip akun X @txttransportasi, pesawat dari Jakarta tinggal landas pada pukul 17.20 WIB dan tiba di Surabaya pada 18.45 WIB. Sementara itu, penerbangan dari Surabaya dijadwalkan pada 19.35 dan tiba di Jakarta pada 20.55 WIB.

Harga tiket penerbangan rute Jakarta-Surabaya pada 27 September 2024 tercatat sekitar Rp1,1 juta. Sementara itu, berdasarkan pantauan Bisnis di laman resmi BBN Airlines Indonesia, harga tiket di rute yang sama adalah sekitar Rp1 juta.

Era Tiket Mahal

Adapun BBN Airlines hadir pada era yang cukup menantang. Daya beli yang rendah dan harga tiket pesawat yang mahal adalah sejumlah hal yang harus diantisipasi oleh BBN Airlines jika ingin unggul dari kompetitor. 

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyampaikan harga avtur mahal, distribusi avtur yang masih tertutup atau dimonopoli, komponen pajak, hingga perilaku pelaku usaha  menjadi penyebab harga tiket pesawat di Indonesia ‘terbang tinggi’.

Anggota KPPU Budi Joyo Santoso mengatakan dalam faktor pembentuk harga avtur, KPPU telah menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) untuk mengevaluasi adanya konstanta yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

KPPU menilai, dalam konstanta sebesar Rp3.581/liter tersebut, sudah terdapat beberapa komponen yang sudah tidak relevan, misalnya penggunaan acuan harga terjauh (paling mahal) bagi pengangkutan dan penyimpanan.

Senada, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai perbaikan pengadaan dan distribusi avtur serta pengenaan pajak bagi industri penerbangan dapat menekan harga avtur dan tiket pesawat. 

Budi menjelaskan terdapat beberapa rencana yang sudah dapat dieksekusi untuk menekan harga tiket seperti kebijakan pajak suku cadang dan PPN serta multiprovider avtur. 

“Ada beberapa hal ketentuan yang harus diperbaiki. Kalau itu bisa diperbaiki, maka ada penurunan avtur yang cukup signifikan yang berdampak juga pada penurunan harga tiket,” kata Budi Karya di Komplek DPR Senayan, Jumat (20/9/2024). 

Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan kebijakan terkait pajak suku cadang memiliki efek ganda seperti penurunan harga tiket dan penyedia lapangan pekerjaan. Pembahasan terkait pajak ini, kata Budi sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan. 

“Jadi kalau dikenakan pajak, maka pesawat-pesawat yang dari Indonesia pun malah diperbaiki di luar negeri,” kata dia. 

Dampak Tiket Mahal

Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi M Nur Bau Massepe mengatakan tingginya harga transportasi, utamanya pesawat akan mempengaruhi minat masyarakat dalam bepergian. Tentu hal tersebut juga berefek pada minat pelancong melakukan perjalanan wisata.

Di Sulawesi, moda transportasi belum banyak pilihan. Sebagian besar wisatawan yang ingin berpindah dari lokasi wisata pertama ke wisata selanjutnya harus menempuh waktu yang cukup lama karena hanya tersedia transportasi menggunakan mobil ataupun motor.

Jika ingin cepat, maka pilihan lain yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan pesawat. Maka dari itu, jika harga tiket pesawat terus naik, biaya wisata di Sulsel pun juga dipastikan akan semakin naik.

"Jika dibandingkan dengan Pulau Jawa, tentu berbeda. Di sana konsumen banyak pilihan transportasi, bisa pesawat, kereta api, bus, dan kapal laut, sementara kita yang berada di Indonesia timur sangat terbatas," paparnya, Kamis (5/9/2024).

Pesawat Terbang
Pesawat Terbang

Belum lagi kondisi ini juga bisa mempengaruhi kunjungan masyarakat ke Makassar yang tengah serius membangun sektor MICE atau Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions. Hal tersebut tentu akan memberi dampak serius ke sektor wisata lain seperti perhotelan.

Oleh karena itu, dirinya menyarankan kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi mahalnya transportasi udara ini. Dia juga mengapresiasi upaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang telah membentuk satgas penurunan harga tiket pesawat.

“Kita paham maskapai sekarang menghadapi kondisi yang sulit, terutama naiknya nilai kurs dollar, avtur, serta dampak perang. Tapi apa yang dilakukan kementerian dengan membentuk satgas, kita apresiasi. Dan harus didukung bagaimana maskapai juga punya strategi efisiensi," tuturnya.

Diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulsel pada Juli 2024 sebanyak 1.532 orang, turun 12,71% jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 1.755 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper