Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Sinyal Arah Suku Bunga Acuan The Fed di Sisa 2024

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly memperkirakan bank sentral AS masih akan menurunkan suku bunga di sisa 2024 dalam upaya melindungi pasar tenaga kerja.
Ilustrasi modal asing dalam bentuk mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi modal asing dalam bentuk mata uang dolar AS. JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federal Reserve Bank San Francisco Mary Daly memperkirakan bank sentral AS masih akan menurunkan suku bunga di sisa 2024 dalam upaya melindungi pasar tenaga kerja.

“Saya pikir dua pemotongan lagi tahun ini, atau satu pemotongan lagi tahun ini, benar-benar mencakup kisaran apa yang mungkin ada dalam pikiran saya, mengingat proyeksi saya terhadap perekonomian,” kata Daly dikutip dari Bloomberg pada Kamis (10/10/2024).

Daly menyebut pemangkasan yang akan dilakukan The Fed kemungkinan masing-masing sebanyak seperempat poin atau 25 basis poin.

Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC) bulan lalu menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin lebih besar dari biasanya di tengah tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja dan ketika inflasi menurun menuju target The Fed sebesar 2%. 

Daly mencirikan langkah tersebut sebagai kalibrasi ulang, istilah sama yang digunakan oleh Ketua Fed Jerome Powell untuk menggambarkan pemotongan tersebut sebagai sesuatu yang bertujuan untuk menjaga kekuatan perekonomian.

Kepala Bank Sentral AS di San Francisco mencatat bahwa seiring dengan menurunnya inflasi, suku bunga yang disesuaikan dengan inflasi pun meningkat, sehingga memberikan dampak yang lebih besar pada perekonomian yang sudah mendekati target inflasi dan lapangan kerja yang ditetapkan oleh The Fed.

“Menurut penilaian saya, hal itu pada akhirnya merupakan resep untuk menghancurkan perekonomian. Saya tidak ingin melihat perlambatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja,” katanya.

Secara terpisah, Presiden Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins mengatakan penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada bulan lalu adalah langkah bijaksana karena inflasi menurun dan perekonomian menjadi lebih rentan terhadap guncangan.

“Saya melihat penurunan suku bunga awal sebesar 50 basis poin sebagai tindakan yang bijaksana dalam konteks ini, mengakui bahwa kebijakan moneter masih berada dalam wilayah yang membatasi,” kata Collins. 

Collins juga mengatakan, penyesuaian lebih lanjut mungkin akan diperlukan.

Pernyataan Collins tidak banyak berubah dibandingkan dengan komentarnya pada Selasa lalu, termasuk pandangannya bahwa para pengambil kebijakan harus mengambil pendekatan berbasis data yang hati-hati ketika mereka menurunkan suku bunga untuk membantu menjaga kekuatan ekonomi AS. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper