Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan memantau semua pergerakan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih melalui Microsite Kemenkop, termasuk pinjaman yang dikucurkan himpunan bank milik negara (Himbara) untuk koperasi.
Adapun, bagi Kopdes Merah Putih yang belum tergabung ke dalam Microsite tidak akan bisa melakukan pengurusan bisnis hingga pembiayaan bank pelat merah.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi meminta agar seluruh Kopdes Merah Putih yang telah mengantongi badan hukum untuk segera masuk ke dalam satu sistem Microsite Kemenkop.
Budi Arie mengungkap, Kemenkop bisa selalu memantau segala pergerakan Kopdes di Microsite, baik dari sisi pengembangan model bisnis hingga tahap dan status pembiayaan dari Himbara.
Dalam dashboard yang tersedia di Microsite, ujar Budi, akan menampilkan pendataan Kopdes, bisnis Kopdes, hingga proses pembiayaan dan pelaporan.
“Kami juga bisa mengetahui berapa banyak Kopdes [Merah Putih] yang sudah mendapatkan pembiayaan dari Himbara,” ujar Budi Arie dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (20/8/2025).
Baca Juga
Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan sebagai bentuk upaya Kopdes/Kel Merah Putih dalam menerapkan digitalisasi, sehingga data di setiap koperasi akan terintegrasi satu sama lain.
“Karena digitalisasi bagi operasional Kopdes Merah Putih amat penting, maka kami akan mempercepat proses integrasi aplikasi digital BUMN dengan Kementerian Koperasi, sehingga semuanya bisa terintegrasi dengan baik,” terangnya.
Lebih lanjut, Budi juga menekankan, Kopdes Merah Putih yang belum tergabung dalam Microsite tidak akan bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, termasuk pengurusan bisnis keagenan pupuk dan LPG hingga pembiayaan Himbara.
“Tidak akan diproses bisnisnya bila belum terdata di Microsite, serta tidak akan diproses menjadi agen penjualan,” tekannya.
Hingga saat ini, tercatat baru sekitar 20.000 Kopdes Merah Putih yang sudah terdata di Microsite.
“Saya berharap akhir Agustus ini semua Kopdes sudah masuk ke dalam sistem Microsite," imbuhnya.
Ke depan, Budi juga menginginkan agar Kemenkop bisa memantau segala pergerakan Kopdes Merah Putih di tahap kedua, yakni operasional dan pengembangan, sama seperti ketika bisa memantau di tahap pertama atau proses pembentukan.
Nantinya, masing-masing Kopdes/Kel Merah Putih bisa memperbarui sendiri data-datanya yang ada di Microsite, seperti foto pengurus, potensi desa, luas lahan bisnis Kopdes, hingga data penduduk yang akan diintegrasikan dengan modul-modul digital dari PT Telkom Indonesia.
Sementara itu, Direktur IT Digital PT Telkom Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menuturkan Digi Koperasi berfungsi menghubungkan antara kementerian/lembaga, perusahaan BUMN, dan UMKM dalam program Kopdes Merah Putih.
Pertama, ungkap dia, Digi Koperasi akan menghubungkan antara Kemenkop dengan kementerian/lembaga sebagai regulator.
Kedua, nantinya Digi Koperasi akan menghubungkan koperasi dengan perusahaan BUMN, di antaranya Himbara yang akan menyediakan pembiayaan untuk koperasi dan menghubungkan dengan perusahaan BUMN penyedia produk.
Faizal menjelaskan, terdapat tujuh perusahaan BUMN yang bakal terlibat untuk memasok barang-barang bersubsidi ke Kopdes Merah Putih.
“Contohnya, ada dengan Kimia Farma, Bulog, ID Food, Pos Indonesia sebagai logistik, dengan Pertamina ya, Pertamina Niaga, dan Pupuk Indonesia,” terang Faizal.
Ketiga, hubungan dengan UMKM. Dalam hal ini, Digi Koperasi bakal menghubungkan koperasi dengan UMKM melalui platform Padi UMKM, yakni marketplace berbasis Business-to-Business (B2B).