Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disentil Bahlil, Adaro (ADRO) Janji Tuntaskan Tugas Hilirisasi Batu Bara

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengeklaim telah melakukan studi untuk merealisasikan komitmen hilirisasi batu bara.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./Bisnis-Arief Hermawan
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir berpose di sela-sela wawancara dengan redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa 25/6/2024)./Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berjanji akan menjalankan hilirisasi batu bara. Perusahaan bahkan mengaku sudah melakukan studi untuk merealisasikan komitmen tersebut.

Hal ini disampaikan Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir atau Boy Thohir usai disinggung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Sindiran Bahlil itu dilontarkan tatkala melangsungkan Sidang Promosi Terbuka Doktor Bidang Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI), Rabu (16/10/2024). Adapun disertasi Bahlil berjudul 'Kebijakan Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'.

Dalam pidatonya, Bahlil sempat mengucapkan terima kasih kepada Boy Thohir karena menyempatkan hadir. Selanjutnya, Bahlil pun menagih janji ADRO untuk melakukan hilirisasi batu bara.

"Pak Boy Thohir, mudah-mudahan dengan hilirisasi ini besok Adaro sudah harus melakukan hilirisasi. Karena masih ada utang hilirisasinya," kata Bahlil.

Dia pun mengingatkan para pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) harus disiplin. Hal ini demi mendorong hilirisasi.

"Ya ini hampir semua PKP2B ini nanti kita tertibkan lah, dalam rangka mewujudkan implementasi dari pada keilmuan di hilirisasi," ucapnya.

Ditemui usai acara, Boy Thohir pun lantas berjanji melakukan hilirisasi batu bara. Apalagi, hal itu merupakan kewajiban PKP2B.

"Insyaallah sudah merupakan kewajiban kami melakukan hilirisasi batu bara. Nanti kan [batu bara] bisa banyak ke pupuk, coal to liquid, coal to gas," ucap Boy.

Dia mengaku ADRO saat ini tengah melakukan studi untuk mengubah batu bara menjadi pupuk. Menurutnya, pupuk juga memiliki demand tinggi. Boy mengatakan, pupuk utamanya dibutuhkan di negara Timur Tengah. Pasalnya, di negara-negara memiliki tanah yang gersang.

Selain itu, Boy juga mengungkapkan hilirisasi batu bara bisa diarahkan untuk kebutuhan listrik.

"Karena nilai tambah dari batu bara itu nilai kalori jadi itu yang paling utama. Jadi batu bara menjadi listrik, tapi kita akan menciptakan hilirisasi lain, coal to liquid, coal to chemical," jelasnya.

Sebelumnya, berdasarkan data Kementerian ESDM, Adaro menjadi salah satu perusahaan yang berencana untuk mengembangkan gasifikasi batu bara menjadi DME.

Adaro merancang proyek hilirisasinya akan menghasilkan 2 juta ton metanol per tahun dan DME 1,34 juta ton per tahun. Rencana mulai produksi ditargetkan pada 2026. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$2,61 miliar untuk metanol dan US$2,83 miliar untuk DME.

Belakangan, Kementerian ESDM menyebut bahwa proyek DME Adaro terhenti lantaran masih mencari partner.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper