Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hashim Blak-blakan Pengusaha Sawit Kemplang Pajak Rp300 Triliun

Hashim Djojohadikusumo mengungkap bahwa Jaksa Agung bakal menindak 300 pengusaha sawit nakal yang mengemplang pajak hingga negara rugi Rp300 triliun.
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo (kiri) didampingi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie memberikan pemaparan pada acara Diskusi Ekonomi Bersama Pengusaha Internasional Senior di Jakarta, Senin (7/10/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha.
CEO Arsari Group Hashim S. Djojohadikusumo (kiri) didampingi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2024-2029 hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie memberikan pemaparan pada acara Diskusi Ekonomi Bersama Pengusaha Internasional Senior di Jakarta, Senin (7/10/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, JAKARTA - Adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkap bahwa Jaksa Agung siap menindak 300 pengusaha sawit nakal yang mengemplang pajak. Kondisi ini telah menyebabkan negara mengalami kerugian hingga Rp300 triliun.

Hashim mengatakan, laporan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Prabowo. Dia mengungkapkan pada tahap pertama, para pengusaha sawit tersebut siap membayar sekitar Rp189 triliun dalam waktu dekat.

“Sudah dikasih laporan ke Pak Prabowo, yang segera bisa dibayar Rp189 triliun dalam waktu singkat. Tapi tahun ini, atau tahun depan, bisa tambah Rp120 triliun lagi sehingga Rp300 triliun itu masuk ke kas negara,” kata Hashim di Menara Kadin Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Hashim mengungkap, para pengusaha nakal itu bahkan tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan tidak memiliki rekening bank di Indonesia.

“25 [pengusaha] tidak punya NPWP, 15 [pengusaha] tidak punya rekening bank di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam catatan Bisnis, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengungkap bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menangkap pengusaha yang memiliki lahan sawit bodong atau tidak terdaftar.

Luhut awalnya menceritakan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Sawit bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengaudit data terkait lahan sawit bodong. 

Dia menyebut, dari audit itu ditemukan lebih dari 3 juta hektare lahan sawit masih tak terdaftar. Data tersebut pun diterima oleh Prabowo. Kemudian, sang presiden terpilih itu ingin menangkap saja para pengusaha yang terlibat.

“Kemarin baru diumumkan 3,1 juta hektare [lahan sawit] tak register. Beliau [Prabowo] bilang 'Bang kita tangkap saja'. 'Tenang Mr President' kata saya, 'Biar Bapak dilantik nanti terserah dan kita siapkan data yang benar” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper