Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maruarar Bakal Memperbesar Kuota Pembiayaan Rumah FLPP

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berkomitmen memperbesar kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah berkomitmen memperbesar kucuran kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun depan. Hal itu salah satunya didorong oleh kualitas kredit masyarakat yang cenderung positif.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menuturkan, portofolio kredit macet atau non-performing loan (NPL) kredit FLPP masyarakat posisinya sangat rendah di level 1%. Untuk itu, dirinya sesumbar bakal menambah kuota FLPP ke depan.

“FLPP ini diminati dengan NPL 1 koma sekian persen. Jadi, anggaran FLPP ini perlu diperbesar,” tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (28/10/2024).

Di samping itu, dirinya juga mengaku bakal menjalin kerja sama dengan koalisi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk penyediaan rumah murah. 

Apabila hal itu berjalan lancar, Ara berharap pemerintah dapat lebih efektif menyediakan rumah murah bagi masyarakat.

“Jadi output rumah harga murah karena menggunakan produsen langsung dan juga tanah dengan biaya murah,” tegasnya.

Pada kesempatan berbeda, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) turut mengatakan hal demikian.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Apersi Daniel Djumali menjelaskan bahwa setidaknya kuota FLPP 2025 diharapkan dapat tembus 300.000 unit. Hal itu diperlukan guna memastikan alokasi tetap tersedia hingga akhir tahun.

“Sekarang sampai November sudah habis, tahun depan harus ditarik lagi atau [kerja sama] dengan bank bikin skema pembiayaan yang khusus. [Kalau untuk kuota FLPP tahun depan] harusnya minimal 300.000 unit,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper