Bisnis.com, JAKARTA — Penyelesaian perjanjian perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) ditargetkan akan rampung pada kuartal I/2025.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan perundingan IEU-CEPA akan selesai dalam masa 100 hari kerjanya, yakni rampung sebelum akhir tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki misi untuk menyelesaikan perundingan ini.
Perlu diketahui, perundingan IEU—CEPA sudah berlangsung 8 tahun dan telah memasuki putaran ke-19. Perundingan ini telah memasuki babak akhir dengan kepala negosiator.
“Target Presiden Prabowo terhadap IEU-CEPA dan perdagangan bebas lainnya. Saya pikir Presiden sangat agresif dan ingin kami melakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya pada awal kuartal I tahun depan,” kata Airlangga di acara Kadin Indonesia bertajuk Diplomatic—Economic Reception Dinner di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11/2024) malam.
Menurut Airlangga, langkah Presiden ke-8 untuk mempercepat perundingan IEU-CEPA dan perundingan perdagangan lainnya untuk membuka kolaborasi antarnegara, termasuk membuka peluang pasar baru.
Baca Juga
Di samping itu, Airlangga juga menyebut Indonesia tengah berusaha bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Terlebih, Indonesia sudah bergabung dalam Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
Adapun, anggota dari perjanjian perdagangan bebas CPTPP terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam.
“Ke depan, Indonesia akan menyerahkan memorandum awal untuk OECD [Organisas untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan], dan semoga proses pembandingan kebijakan standar Indonesia dengan keselarasan dengan OECD akan membuat Indonesia setara dengan negara maju,” ungkapnya.
Seiring dengan penambahan pos kementerian di Kabinet Merah Putih, Airlangga pun berharap semua lini kementerian dapat bekerja sama pada awal Januari 2025.
Terlebih, Airlangga mengungkap bahwa Indonesia ingin meningkatkan kerja sama antarnegara, termasuk membuka peluang pasar baru yang diharapkan indonesia bisa setara dengan Vietnam dan Thailand seperti keinginan Presiden Prabowo. Dengan begitu, akan terbuka penciptaan lapangan kerja untuk masyarakat.
“Agar pasar tenaga kerja kita dapat ditingkatkan dan sebaik yang kita bisa melalui investasi,” tutupnya.
Terkait perundingan IEU-CEPA, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah menargetkan perundingan IEU-CEPA akan selesai dalam masa 100 hari kerjanya.
Budi menuturkan bahwa Kemendag masih dalam proses perundingan untuk segera menyetujui IEU-CEPA. Dia pun menyebut Kemendag menargetkan kesepakatan ini harus berujung saling menguntungkan.
“Kan masih ada beberapa yang pending. Kalau kita ingin menyelesaikan kan harus saling menguntungkan. Jadi kami masih kita kaji lagi. Mudah-mudahan ada solusinya segera,” ujar Budi saat ditemui seusai acara Serah Terima Jabatan Menteri Perdagangan, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Di samping itu, Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendag itu juga berharap perundingan IEU-CEPA bisa segera dirampungkan. Meski demikian, dia juga mengaku negosiasi ini bukan sesuatu yang mudah.
“Tetapi kan kita tidak mau kalau misalnya kita rugi atau gimana, kan harus ada solusinya. Tapi masih kita rundingkan terus,” jelasnya.
Dia pun berharap negosiasi IEU-CEPA ini akan selesai di masa 100 hari kerja pertama dirinya menjabat sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Merah Putih. “Kita usahakan [selesai 100 hari kerja]. Kan kita masih kejar terus,” ujarnya.
Budi menambahkan negosiasi perjanjian ini juga diharapkan akan selesai sebelum 2024. “Kita usahakan [IEU-CEPA selesai sebelum 2024], ya. Kan kita negosiasi terus. Kita cari solusi yang terbaik,” tutupnya.