Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Masyarakat Turun, BRI: Omzet UMKM Turun hingga 60%

Turunnya daya beli, yang membuat omzet UMKM turun, dinilai terjadi sejak pemerintah menghentikan penyaluran bansos Covid-19.
Pedagang memasarkan perlengkapan ibadah muslim melalui siaran langsung platform media sosial di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/3/2024). / Bisnis-Arief Hermawan
Pedagang memasarkan perlengkapan ibadah muslim melalui siaran langsung platform media sosial di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (28/3/2024). / Bisnis-Arief Hermawan

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Supari mengungkap bahwa rata-rata pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM mengalami penurunan omzet.

Supari mengaku sudah berkeliling Indonesia, mulai dari Makassar, Sulawesi Selatan hingga ke Padang, Sumatra Barat. Hasilnya, pelaku UMKM selalu mengeluh bahwa belakangan pendapatan mereka turun drastis.

"Seluruh pasar yang saya hampirin, mereka omzetnya turun 40—60% sekarang. Suka tidak suka ini harus kita lihat dengan apa adanya. Begitu mereka [pelaku UMKM] sekarang kondisinya," ujar Supari dalam acara KUR Meets the Press di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).

Dia berpendapat, penurunan daya beli masyarakat menjadi penyebab berkurangnya omzet pelaku UMKM. Menurut survei, sambungnya, penurunan daya beli terjadi sejak tahun lalu.

Supari berpendapat, penurunan daya beli tersebut terjadi usai pemerintah menyetop bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19. Dia berpendapat, selama 2020—2022 daya beli masyarakat masih cenderung terjadi karena dibantu penyaluran bansos pandemi oleh pemerintah.

"Mungkin bansosnya perlu ditambah Rp100 triliun. Menurut saya, apa yang disampaikan Pak Menteri [Menko PMK] Muhaimin itu penting, Rp100 triliun, supaya daya beli masyarakat itu nanti tumbuh, naik, dan saya yakin impact-nya akan kembali ke perekonomian nasional," katanya.

Kendati demikian, Supari meyakini bahwa berbagai program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan menggenjot kembali perekonomian nasional. Dia mencontohkan program makan bergizi gratis yang akan turun melibatkan UMKM sehingga akan meningkatkan omzet mereka. 

"Mudah-mudahan ya situasi perekonomian lebih baik, pertumbuhan ekonomi lebih baik, lebih positif," ucapnya usai acara.

Sebagai informasi, pemerintah memang berencana agar penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dioptimalkan untuk mendukung berbagai program prioritas pemerintah, termasuk makan bergizi gratis.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan, pihaknya akan mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha produktif sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman (mamin) melalui KUR Mikro dan KUR Kecil.

Selain menyasar pelaku usaha mamin yang berada di hilir, dia mengungkapkan KUR juga akan menyasar pelaku usaha di hulu yaitu petani, peternak, nelayan yang berperan sebagai penyedia bahan baku dari makan bergizi gratis.

"Ini kita harapkan bisa juga di-support dengan berbagai skema yang ada di KUR, terkhusus KUR Mikro maupun KUR Kecil," jelas Ferry pada kesempatan yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper