Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEM UI Proyeksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03% pada 2024, 5,1% Tahun Depan

Menurut LPEM UI, tanpa adanya transformasi struktural yang berarti, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di kisaran 5% pada 2024 dan 2025.
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). / Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). / Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LPEM FEB UI memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03% pada 2024, dengan rentang estimasi 5% hingga 5,05%.

Dalam laporan Indonesia Economic Outlook 2025, diperkirakan pada sisa 2024 ini perekonomian Indonesia berpotensi tidak akan tumbuh signifikan sebelum munculnya faktor musiman akhir tahun, yaitu periode libur Natal dan Tahun Baru. Seperti diketahui, pada kuartal III/2024 ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,95%.

"Tanpa adanya transformasi struktural dalam waktu dekat, besar kemungkinan perekonomian Indonesia akan terus mengandalkan faktor musiman untuk tumbuh dan berpotensi butuh dorongan lebih besar hanya untuk tetap bisa tumbuh 5%," tulis laporan tersebut, dikutip Sabtu (16/11/2024).

Apabila pemerintah mengambil langkah drastis dengan menerapkan transformasi struktural yang berarti, diproyeksikan dampaknya baru akan termaterialisasi dalam jangka menengah hingga panjang, dan mungkin tidak memiliki peningkatan yang signifikan dalam angka pertumbuhan ekonomi 2025. 

"Dengan demikian, kami memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh stagnan sebesar 5,1% year on year [yoy], dengan rentang estimasi dari 5,0% hingga 5,1% untuk FY2025," tulis laporan tersebut.

Dalam laporan tersebut juga dijelaskan beberapa faktor eksternal yang berpotensi memiliki dampak terhadap perekonomian Indonesia, seperti berlanjutnya tensi geopolitik, masuknya era pelonggaran suku bunga moneter, dan rekonfigurasi agenda ekonomi berbagai negara pasca berlangsungnya pemilihan umum (pemilu) di berbagai belahan dunia.

Selain itu, faktor lainnya adalah stimulus masif oleh pemerintah China, serta potensi disrupsi rantai nilai global yang kemungkinan akan memberikan dampak terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper