Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir memastikan pembahasan kerja sama terkait rantai pasok (supply chain) mineral penting akan berlanjut di tengah masa pergantian kepemimpinan di AS dari Joe Biden ke Donald Trump.
Lakhdhir menuturkan, AS dan Indonesia telah berdiskusi dan membahas rencana kerja sama pengembangan rantai pasokan mineral penting serta meningkatkan transparansi dan keragaman dalam bidang tersebut di berbagai mineral, termasuk nikel.
Dia mengatakan, hal ini juga menjadi salah satu topik yang dibahas oleh kedua pihak saat Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Gedung Putih belum lama ini.
Lakhdhir memastikan pembahasan kerja sama ini akan berlanjut meski AS akan berganti kepemimpinan dari Joe Biden ke Donald Trump mulai Januari 2025 mendatang.
Menurutnya, rantai pasok mineral penting menjadi salah satu perhatian khusus AS dan Indonesia mengingat dampaknya yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian masing-masing negara.
"Kita (AS) sedang menuju masa transisi di Washington. Tetapi, saya pikir pekerjaan ini akan terus berlanjut karena hal ini sangat penting bagi kedua perekonomian dan pertumbuhannya, khususnya dalam hal teknologi baru, digital, dan energi terbarukan," kata Lakhdhir pada Press Briefing di Kantor Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Jakarta pada Rabu (20/11/2024).
Baca Juga
Dia mengatakan pembahasan terkait rantai pasok mineral kritis perlu dibahas secara intensif. Hal ini mengingat sifat industri rantai pasok yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai pihak pada seluruh aspek pekerjaannya.
Sementara itu, melalui pernyataan bersama usai pertemuannya di Gedung Putih, Prabowo dan Biden mengakui peran penting rantai pasokan mineral penting yang beragam dan tangguh untuk mendukung sektor manufaktur dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Hal tersebut juga diperlukan untuk mendukung transisi energi bersih global.
Prabowo dan Biden menegaskan komitmen kedua negara untuk mengembangkan rantai pasokan mineral penting di kedua negara melalui kemitraan yang saling menguntungkan yang mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, termasuk standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang kuat.
"Untuk mencapai hal ini, mereka berjanji untuk mempercepat diskusi yang sedang berlangsung mengenai mineral penting," jelas pernyataan tersebut.