Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pembahasan skema penyaluran BBM subsidi baru hampir rampung.
Dia pun mengatakan akan segera melaporkan hasil pembahasan tim penggodok kebijakan subsidi energi itu kepada Presiden Prabowo Subianto usai sang kepala negara pulang dari lawatan luar negeri.
"Subsidi BBM udah hampir final skemanya kita nanti tunggu Bapak Presiden balik," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Adapun Prabowo dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada 24 November 2024. Kendati, Bahlil tak menyebut skema subsidi mana yang akan diambil. Dia hanya menekankan bahwa dirinya akan melapor dulu kepada Prabowo.
"Kami akan laporkan secara komprehensif ke Bapak Presiden setelah itu saya akan mengumumkan kepada teman-teman wartawan," jelas Bahlil.
Pria yang juga menjabat ketua umum Golkar itu sebelumnya mengatakan pemerintah memiliki tiga opsi skema penyaluran subsidi BBM.
Baca Juga
Pertama, penyaluran secara langsung kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Dengan konsep ini, maka BBM akan dipasarkan di harga pasar. Masyarakat miskin akan membeli BBM dengan harga pasar ditambah uang BLT.
Kedua, skema subsidi BBM tetap berbentuk barang khusus transportasi umum dan fasilitas publik lainnya. Selain itu, sisanya lewat BLT. Artinya, transportasi umum akan mendapat harga khusus yang lebih murah, sedangkan masyarakat yang layak diberikan BLT.
"Alternatif kedua adalah yang sifatnya fasilitas umum, untuk bisa menahan inflasi, tetap dia subsidi-nya berbentuk barang. Selain itu kita pakai BLT," ucap Bahlil.
Ketiga, skema kombinasi antara BLT dan subsidi terbuka seperti yang berlaku saat ini. Artinya, pada opsi kedua, harga BBM dinaikkan lebih tinggi, tetapi masih disubsidi yang kemudian kenaikkan harganya dikompensasi lewat BLT.