Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat akan segera melanjutkan perundingan dagang dengan Kanada setelah negara tersebut resmi membatalkan rencana penerapan pajak layanan digital yang menargetkan perusahaan teknologi AS.
Hal tersebut disampaikan oleh penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, pada Senin (30/6/2025) waktu setempat.
“Pasti,” ujar Hassett dikutip dari Reuters pada Selasa (1/7/2025) saat ditanya soal dimulainya kembali negosiasi dagang antara kedua negara.
Menurut Hassett, Trump sebelumnya telah meminta langsung kepada Kanada agar mencabut pajak digital tersebut dalam pertemuan G7 awal Juni.
“Itu sudah mereka pelajari, dan sekarang mereka setuju. Artinya, kita bisa lanjut ke tahap negosiasi berikutnya,” katanya.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Kanada Mark Carney menghubungi Presiden AS Donald Trump pada Minggu malam untuk menyampaikan pembatalan kebijakan tersebut, yang dinilai sebagai kemenangan besar bagi perusahaan teknologi AS.
Baca Juga
“Sederhana saja. Perdana Menteri Carney menyerah kepada Presiden Trump dan Amerika Serikat,” kata Leavitt, sembari memuji gaya negosiasi keras Trump sebagai faktor yang mendorong keputusan Kanada.
Leavitt menuturkan, Trump mengetahui bahwa setiap negara di dunia perlu menjaga hubungan dagang yang baik dengan AS. Keputusan Kanada untuk tetap memberlakukan pajak digital adalah kesalahan besar karena bisa merugikan perusahaan teknologi AS.
Leavitt menambahkan, Trump akan bertemu tim perdagangannya pekan ini untuk menetapkan besaran tarif terhadap negara-negara yang belum menunjukkan kesediaan berunding secara konstruktif.
“Presiden akan menetapkan tarif bagi negara-negara yang tidak datang ke meja perundingan dengan niat baik, dan ia akan mendiskusikannya dengan timnya pekan ini,” ujarnya.
Pemerintah Kanada menghentikan rencana untuk mulai memungut pajak layanan digital pada Senin, hanya beberapa jam sebelum kebijakan itu dijadwalkan berlaku, demi membuka jalan bagi negosiasi dagang yang sempat tersendat dengan Washington.
Kementerian Keuangan Kanada menyampaikan bahwa Carney dan Trump akan kembali melanjutkan pembicaraan guna mencapai kesepakatan sebelum 21 Juli 2025.
“Terima kasih Kanada telah mencabut pajak layanan digital yang dirancang untuk membatasi inovasi Amerika dan bisa menjadi penghalang bagi kesepakatan dagang apa pun,” tulis Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick di platform X.
Sementara itu, sentimen pasar di Wall Street menguat pada Senin pagi, dengan indeks saham mencetak rekor tertinggi, seiring meningkatnya optimisme terhadap arah negosiasi dagang AS dengan mitra-mitra utama, termasuk Kanada.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent turut menyatakan optimisme bahwa akan terjadi lonjakan kesepakatan dagang menjelang tenggat 9 Juli, ketika tarif 10% atas sejumlah impor dijadwalkan kembali ke level semula yang diumumkan Trump pada 2 April, yakni antara 11% hingga 50%.
Namun dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Bessent memperingatkan bahwa tidak semua negara akan mendapatkan perpanjangan waktu, meskipun mereka bernegosiasi dengan itikad baik. Keputusan itu, menurutnya, sepenuhnya ada di tangan Presiden Trump.
“Kami punya negara-negara yang sedang bernegosiasi secara jujur, tetapi mereka harus sadar bahwa jika kita gagal mencapai kesepakatan karena sikap mereka yang keras kepala, maka tarif bisa kembali ke level 2 April. Saya harap hal itu tidak perlu terjadi," ujar Bessent.
Sebelumnya, Trump secara tiba-tiba menghentikan perundingan dengan Kanada pada Jumat pekan lalu karena keberatan terhadap pajak digital tersebut, yang ia sebut sebagai serangan terang-terangan.
Pada Minggu, Trump kembali menegaskan bahwa dia akan menetapkan tarif baru atas barang-barang asal Kanada dalam waktu sepekan, sebuah langkah yang sempat memicu kekhawatiran terhadap stabilitas hubungan dagang kedua negara.