Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap realisasi investasi di Indonesia telah mencapai Rp1.261,43 triliun pada periode Januari-September 2024.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan realisasi tersebut mencakup 76,45% dari total target periode 2024 sebesar Rp1.650 triliun.
Dari jumlah tersebut, investasi bersifat Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp654,4 triliun, sedangkan investasi dari domestik atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp607,03 triliun.
"Secara year on year pertumbuhan PMDN ini lebih tinggi dari PMA. Untuk PMDN sebesar 29,4% yoy, sementara PMA itu 16,1%," jelas Rosan dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).
Rosan menambahkan, pada periode tersebut, investasi ke Indonesia itu menyerap sebanyak 1.875.214 tenaga kerja.
Jika ditilik dari wilayahnya, Rosan memaparkan investasi di luar Jawa mencapai Rp635 triliun, sedangkan di daerah Jawa adalah senilai Rp626,43 triliun.
Baca Juga
Provinsi DKI Jakarta menyumbang realisasi PMA dan PMDN terbesar sepanjang tahun berjalan 2024 yakni senilai Rp191,78 triliun disusul Provinsi Jawa Barat sebesar Rp184,90 triliun.
Menyusul di belakangnya adalah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp111,44 triliun, Provinsi Sulawesi Tengah Rp98,60 triliun, serta Provinsi Banten sebesar Rp83,44 triliun.
Sementara itu, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi sektor terbesar yang menyumbang realisasi PMA dan PMDN periode Januari-September 2024 sebesar Rp178,04 triliun atau 14,11% dari total investasi.
Selanjutnya, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp147,25 triliun atau 11,67% Kemudian, sektor pertambangan sebesar Rp132,53 triliun (10,51%), disusul oleh perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp91,55 triliun (7,26%). Kemudian, sektor jasa lainnya menyumbang Investasi sebanyak Rp86,61 triliun atau 6,87%.