Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inalum Catat Rekor Penjualan Alumunium, Tembus 262.195 Ton di 2024

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada 2024 mencetak kinerja produksi dan penjualan tertinggi sepanjang sejarah. Berikut datanya.
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pekerja beraktivitas di smelter aluminium PT Inalum di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Rabu (18/10/2023)/Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Grup BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mencetak kinerja produksi dan penjualan tertinggi sepanjang sejarah.

Tercatat penjualan alumunium perusahaan mencapai 263.195 metric ton (MT) sepanjang 2024. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sejak 2013, saat itu penjualan aluminium berada di level 260.651 MT.

Selain itu, Inalum juga berhasil mencapai All-Time High Production dengan kinerja produksi mencapai 265.546 kT. Angka tersebut juga merupakan capaian tertinggi sejak 2014, saat itu produksi mencapai 264.474 kT.

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menjelaskan pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen Grup MIND ID dalam mendukung swasembada aluminium Indonesia. Menurutnya, capaian tersebut juga menjadi penggerak hilirisasi dan industrialisasi dalam negeri.

"Kami tentunya sangat bersyukur dengan pencapaian ini dan kami akan terus konsisten untuk terus menjalankan seluruh inisiatif strategis yang telah direncanakan untuk mendukung sektor industri manufaktur menuju Indonesia Emas 2045," kata Heri melalui keterangan smi dikutip Selasa (24/12/2024).

Heri menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, Inalum telah bertransformasi dari strategi production-driven menjadi market-driven.

Hal ini memberikan kesempatan bagi Inalum untuk memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih mendalam terkait jenis aluminium dan jumlah kebutuhan mitranya.

Dengan market intelligence yang baik tersebut, kata Heri, Inalum didorong untuk semakin agresif dalam program peningkatan kapasitas produksi alumina dan aluminium.

Dari sisi cost leadership, Inalum juga telah berhasil menurunkan cash cost sebesar 13% dari US$1.935 per ton pada kuartal III/2023 menjadi US$1.688 per ton pada kuartal III/2024.

Heri juga menyebut perseroan berhasil mengoptimalkan seluruh rantai pasok, mulai dari produksi energi, mesin produksi, hingga pengurangan limbah B3.

“Dengan program transformasi yang terus berjalan ini, kami optimis akan terus memberikan dampak positif pada pencapaian yang lebih baik lagi pada tahun-tahun berikutnya,” kata Heri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper