Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Rosan Pastikan Kejelasan Investasi Apple di Indonesia

Perwakilan Apple Inc. dijadwalkan ke Indonesia pada 7 Januari 2025 mendatang.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (4/12/2024)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pemaparan saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (4/12/2024)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkap bakal mengumumkan secara resmi kelanjutan masuknya investasi dari Apple Inc. ke Indonesia pada 7 Januari 2025. 

Rosan mengungkap pengumuman itu bakal disampaikan bersama kedatangan perwakilan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu. 

"Nanti saya bikin pengumuman, nanti saya nunggu orangnya datang, diharapkan tanggal 7 datang nanti saya bersama dari Apple akan menyampaikan investasi tersebut," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/1/2025). 

Rosan mengatakan, pihak Apple saat ini sudah bersurat ke pemerintah Indonesia mengenai rencana investasi tersebut. Pihak Apple juga disebut telah berbicara dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). 

"Dia sudah berikan surat tidak resmi ke kami, dan sudah memberikan ke Kemenperin untuk yang hal terkait perindustrian. Tapi investasi ini berjalan dengan kami, saya bilang ke mereka ini di dua hal yang berjalan beriringan saja," ucapnya. 

Rosan lalu mengungkap nantinya perwakilan Apple akan bertemu dengannya dan jajaran Kemenperin pada 7 Januari. Namun, dia tidak mengungkap siapa perwakilan Apple yang dimaksud olehnya dan berapa rencana nilai investasi perusahaan tersebut ke Indonesia.

"Alhamdulillah nanti [rencananya] tanggal 7 dia datang ketemu saya dan jajaran Kemenperin tapi disitu akan kita umumkan," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Kemenperin belum dapat memberikan kepastian sikap pemerintah terkait proposal investasi baru Apple yang ditawarkan senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp16 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi di Indonesia. 

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya telah menerima proposal baru dari Apple yang juga telah disampaikan ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Namun, pihaknya masih menantikan kehadiran petinggi Apple untuk melakukan negosiasi langsung. 

"Pak Menteri Perindustrian sudah bilang beberapa kali, sudah diundang ke sini [Apple] tetapi gak pernah nongol-nongol, respons nya lewat whatsapp saja," kata Febri kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/12/2024). 

Kendati demikian, dirinya membenarkan proposal yang diberikan untuk investasi pembangunan pabrik Airpods Max dan Airtag dengan nilai US$1 miliar. Namun, Kemenperin belum mau memberikan tanggapan lebih lanjut. 

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta pertemuan secara langsung dengan pihak Apple agar lebih memahami minat dari Apple secara mendalam. Undangan untuk Apple telah dilayangkan sejak bulan lalu.  

“Tapi memang sampai hari ini, sekali lagi belum ada jawaban dari Apple. Jangankan untuk proposal resmi, jawaban untuk menghadiri, menghadiri rapat, menghadiri undangan rapat yang kami sudah kirim itu juga belum ada kabarnya. Memang dari pihak Apple yang rupanya ditunjuk sebagai negosiator namanya Nick Ackman,” ujarnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper