Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Jumlah Penumpang Kereta Turun Jadi 42,6 Juta Orang per November 2024

BPS melaporkan penurunan jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatera menjadi 42,6 juta per November 2024.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas dengan latarbelakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (21/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) melintas dengan latarbelakang jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (21/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penurunan jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatera menjadi 42,6 juta pada November 2024. 

Secara lebih rinci, jumlah penumpang kereta di Jawa dan Sumatera, termasuk kereta bandara, MRT, LRT, dan kereta cepat Whoosh, tercatat sebanyak 42,6 juta orang pada bulan November 2024. Angka ini mengalami penurunan 6,39% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM). 

Dari total penumpang tersebut, 27,5 juta orang atau sebanyak 64,62% merupakan penumpang di wilayah Jabodetabek yang sebagian besar adalah commuter. Penurunan jumlah penumpang terjadi di beberapa wilayah, di antaranya Jabodetabek, kereta bandara, MRT, dan LRT dengan penurunan masing-masing sebesar 8,05%, 3,64%, 8,98%, dan 6,85%. 

Sementara itu, wilayah Jawa non-Jabodetabek dan kereta cepat Whoosh justru mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,37% dan 5,97%. Sementara jumlah penumpang di Sumatera relatif stabil.

Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta dari Januari hingga November 2024 mencapai 458,8 juta orang. Angka ini mengalami peningkatan 18,62% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 (year to date). 

Peningkatan ini terutama terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 13,37%, Jawa non-Jabodetabek 11,80%, kereta bandara 44,21%, MRT 19,28%, LRT 193,97%, dan kereta cepat Whoosh 752,15%. Namun, di wilayah Sumatera tercatat penurunan jumlah penumpang sebesar 7,80%.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta pada November 2024 tercatat sebanyak 6,1 juta ton, turun 7,24% dibandingkan bulan sebelumnya. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera, dengan total 5 juta ton atau 81,91% dari total barang yang diangkut. 

Adapun, penurunan jumlah barang terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 7,38% dan 7,20%.

Pada periode Januari-November 2024, jumlah barang yang diangkut kereta mencapai 67,1 juta ton, meningkat 10,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Peningkatan ini terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek 11,46% dan Sumatera 9,89%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper