Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Kementerian Membengkak Rp224,2 Triliun selama 2024, Ini Biang Keroknya

Belanja kementerian/lembaga membengkak hingga Rp224,2 triliun dari pagu anggaran 2024 yang telah ditetapkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama jajaran wakil menteri keuangan dan eselon I Kemenkeu berfoto sebelum konferensi pers APBN KiTa 2024 di Kantor Pusat Kemenkeu, Jakarta pada Senin (6/1/2025). / Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) bersama jajaran wakil menteri keuangan dan eselon I Kemenkeu berfoto sebelum konferensi pers APBN KiTa 2024 di Kantor Pusat Kemenkeu, Jakarta pada Senin (6/1/2025). / Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mencatat belanja kementerian/lembaga mencapai Rp1.315 triliun selama 2024. Jumlah tersebut setara 120,6% dari asumsi APBN 2024 senilai Rp1.090,8 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta tidak menampik bahwa belanja kementerian/lembaga membengkak hingga Rp224,2 triliun dari pagu anggaran 2024 yang telah ditetapkan.

Isa menjelaskan bahwa pembengkakan tersebut terjadi karena situasi perekonomian yang tidak menentu, khususnya akibat fenomena El Nino yang membuat harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi.

Oleh sebab itu, Kemenkeu memutuskan memberikan tambahan anggaran kepada kementerian/lembaga terkait untuk menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat sehingga harga-harga kebutuhan pokok juga bisa terkendali.

"Kita kemarin memberikan belanja bantuan beras tambahan, kemudian juga daging ayam dan telur, yang kita distribusi selama semester I, kemudian kita lanjutkan lagi di semester ini di Agustus, Oktober, dan September. Itu penyalurannya lewat Bapanas, itu menambah belanja," kata Isa di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Selain itu, dia menjelaskan kenaikan gaji pegawai negeri sipil pada tahun lalu juga menyebabkan Kemenkeu harus mengeluarkan anggaran tambahan yang cukup besar untuk kementerian/lembaga.

Sebagai informasi, dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (6/1/2025), Kemenkeu membukukan realisasi belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun selama 2024. Sementara itu, pendapatan negara mencapai Rp2.842,5 triliun selama 2024.

Jika realisasi belanja tersebut dikurangi dengan realisasi pendapatan negara maka APBN 2024 mencatatkan defisit Rp507,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan defisit APBN 2024 itu setara 2,29% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit itu melebar dari capaian tahun sebelumnya atau 2023, yaitu Rp347,6 triliun atau 1,65% terhadap PDB.

"Betapa kita melihat tadi, 2,29% desain awal, memburuk ke 2,7%, dan kita mengembalikan lagi pada kondisi yang baik, yaitu APBN [2024] dijaga defisitnya di 2,29%," ujarnya dalam konferensi pers.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper