Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Kucurkan Pembiayaan Rp1,51 Triliun untuk Proyek Panas Bumi Muara Laboh

ADB menandatangani kesepakatan pembiayaan US$92,6 juta atau setara Rp1,51 triliun untuk pengembangan proyek PLTP Muara Laboh.
PLTP Muara Laboh Unit-2/kementerian ESDM
PLTP Muara Laboh Unit-2/kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menandatangani kesepakatan pembiayaan US$92,6 juta atau setara Rp1,51 triliun (asumsi kurs Rp16.316 per dolar AS) dengan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) untuk mengembangkan sumber daya listrik panas bumi di Indonesia.

Pembiayaan ini digunakan untuk perluasan fasilitas panas bumi di Muara Laboh, Sumatra Barat. Dana tersebut juga digunakan untuk mendukung konstruksi, operasi, dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga panas bumi berkapasitas 83 megawatt (MW) yang baru.

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga memerinci paket pembiayaan total US$92,6 juta yang disiapkan ADB terdiri atas US$38,8 juta dari sumber daya modal biasa (ordinary capital resources) ADB dan US$38,8 juta sisanya dari B loan sindikasi ADB dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation.

Dalam hal ini, ADB bertindak sebagai pemberi pinjaman yang tercatat, serta pinjaman lunak US$15 juta dari Kemitraan Pembiayaan Iklim Australia (ACFP/Australian Climate Finance Partnership). 

“Investasi di bidang pembangkitan listrik tenaga panas bumi cukup menantang sehingga dukungan dari ACFP dan pemerintah Australia sangat penting dalam memitigasi risiko dan mewujudkan proyek yang membantu Indonesia memenuhi target energi bersihnya dan menyediakan listrik yang terjangkau,” kata Tominaga melalui keterangan resmi dikutip Rabu (15/1/2025).

ACFP adalah fasilitas pembiayaan campuran yang bersifat lunak, yang dikelola oleh ADB dan didanai oleh pemerintah Australia.

Menurut Tominaga, proyek ini akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong solusi energi berkelanjutan yang akan meningkatkan ketahanan energi jangka panjang Indonesia. 

"Sangatlah penting bagi sektor swasta dan sektor pemerintah untuk bekerja sama memajukan pengembangan panas bumi,” imbuhnya.

Tominaga mengeklaim ADB adalah bank yang memimpin proses penentuan struktur untuk transaksi tersebut, yang memobilisasi modal komersial swasta dengan risiko proyek yang belum tercakup untuk pertama kalinya dalam pengembangan baru (greenfield) di sektor produsen listrik independen (IPP) panas bumi di Indonesia.

Sejumlah pemberi pinjaman paralel juga ikut serta bersama ADB, termasuk Japan Bank for International Cooperation dan beberapa bank komersial dengan jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance.

Sejak 2013, ADB telah memanfaatkan pengalamannya yang mendalam untuk membiayai empat transaksi panas bumi di Indonesia. 

Tominaga mengatakan, ADB menunjukkan komitmen kuatnya untuk sektor panas bumi Indonesia dengan mendukung operasi pembiayaan sektor swasta bagi sejumlah proyek, termasuk Muara Laboh Tahap 1, Rantau Dedap, dan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla.

Sementara itu, Presiden Direktur SEML Nisriyanto mengapresiasi dan berterima kasih kepada ADB yang terus mendukung Indonesia dalam memanfaatkan potensi panas buminya yang besar.

"Proyek ini tidak hanya memperkuat portofolio energi terbarukan kami, tetapi juga berkontribusi bagi perekonomian setempat dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan masyarakat," katanya.

Berdasarkan data ADB, Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar di dunia yang diperkirakan mencapai 23,1 gigawatt, tetapi baru sebagian kecil dari potensi tersebut yang sudah dimanfaatkan. Sumber daya panas bumi yang melimpah ini menjadikan pemerintah memprioritaskan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper