Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Simbara, Luhut Klaim Penerimaan Negara dari Tambang Naik 40%

Penerapan Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) diklaim membuat penerimaan negara menjadi lebih optimal.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA)  di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengeklaim Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) mampu meningkatkan penerimaan negara hingga 40%.

Luhut mengatakan, sejak Simbara diimplementasikan pada 2022, kini transaksi dan kegiatan usaha komoditas pertambangan dapat dipantau secara real time.

Oleh karena itu, jika terdapat kecurangan, maka pemerintah dapat langsung bertindak. Alhasil, dengan Simbara semua prosedur pertambangan hingga ekspor pun berjalan sesuai aturan sehingga penerimaan untuk negara lebih optimal.

"Dia [perusahaan] mau ekspor berapa, dia sudah bayar royalti belum? Bayar pajak belum? Ada utang ke pemerintah? Sekali itu terjadi [pelanggaran], otomatis blocking. Itu [Simbara] sekarang sudah jalan, dan itu menaikkan penerimaan negara 30%-40%," ucap Luhut dalam acara 'Semangat Awal Tahun 2025' by IDN Times di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Menurut Luhut, hal ini menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Sebab, di sisi lain RI memiliki Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang jelek. ICOR merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio investasi terhadap hasil yang diperoleh.

"ICOR kita jelek, sehingga kita inefisiensi 30%—35%. Itu setara dengan kira-kira US$60 miliar—US$70 miliar. Angka yang sangat besar sekali,” papar Luhut.

Adapun, pemerintah resmi meluncurkan Simbara untuk komoditas nikel dan timah pada pertengahan tahun lalu. Simbara merupakan bentuk sinergi dari kementerian/lembaga untuk tata kelola minerba yang lebih baik.

Sebelumnya, Simbara untuk komoditas batu bara telah diluncurkan pada 2022. Dalam sistem Simbara terdapat ekosistem pengawasan terintegrasi bagi seluruh aplikasi pengelolaan dan pengawasan serta menjadi muara data minerba.

Simbara mengintegrasikan proses mulai dari single identity dari wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper