Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Beri Porsi 60% ke Swasta Bangun 71 GW Pembangkit hingga 2034

Sebanyak 60% dari rencana penambahan pembangkit listrik 71 GW dalam RUPTL 2025-2034, pembangunannya akan diserahkan kepada produsen listrik swasta (IPP).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi sambutan saat seremoni peresmian proyek strategis ketenagalistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2025)./Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi sambutan saat seremoni peresmian proyek strategis ketenagalistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2025)./Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, SUMEDANG —  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi porsi sampai 60% untuk pengembang listrik swasta (IPP) dalam menggarap penambahan pembangkit listrik di Rencana Usaha Penyediaaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034. 

Dalam rancangan RUPTL PLN 2025-2034, penambahan pembangkit listrik ditargetkan mencapai 71 gigawatt (GW) dengan 70% dari kapasitas tersebut merupakan energi baru terbarukan (EBT). 

Adapun, keputusan untuk melibatkan peran swasta lebih besar itu menjadi pilihan strategis pemerintah untuk mempercepat esekusi proyek EBT yang lama jalan di tempat. 

Di sisi lain, keputusan itu juga dapat meringankan beban PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dari sisi arus kas dan investasi strategis mendatang. 

“Akan diberikan porsi yang besar kepada swasta jadi 71 GW itu kurang lebih sekitar 60% kita serahkan ke swasta,” kata Bahlil saat seremoni peresmian proyek strategis ketenagalistrikan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). 

Hanya saja, Bahlil menggarisbawahi, pengembang swasta itu mesti memiliki rekam jejak usaha yang jelas di sektor pembangkitan. 

Selain itu, dia membeberkan, RUPTL anyar itu juga bakal mengamanatkan pembangunan jaringan sekitar 48.000 kilometer sirkuit pada periode 2025 sampai dengan 2034.

RUPTL PLN merupakan dokumen perencanaan strategis untuk mengembangkan dan menyediakan tenaga listrik dan infrastruktur pendukungnya di Indonesia. 

“Kami tambahkan juga bahwa pengembangan transmisi untuk 10 tahun ke depan juga sangat masif sebelumnya pengembangan transmisi belum optimal,” kata Bahlil.

Seperti diberitakan sebelumnya, PLN memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas setrum terpasang sebesar 71 GW hingga 2034 mencapai Rp2.400 triliun.

“Kami butuh Rp2.400 triliun. Jadi on average ada Rp24 triliun yang dibutuhkan untuk investasi dalam 10 tahun ke depan, rata-rata,” kata EVP Aneka Energi Terbarukan PLN Zainal Arifin dalam acara 'Semangat Awal Tahun 2025' di Jakarta, Kamis (16/1/2025). 

Dia mengakui kemampuan keuangan PLN memang tidak sebesar itu. Menurut Zainal, PLN hanya mampu membiayai sekitar Rp70 triliun hingga Rp100 triliun. 

Oleh karena itu, perusahaan pelat merah tersebut membuka kesempatan bagi perusahaan pembangkit listrik swasta untuk berinvestasi.

“Maka kita buka kesempatan seluas-seluasnya kepada IPP. Makanya, komposisi proyek-proyek EBT itu juga akan dominan IPP, 60%-70% atau 70%-30%. Dominan oleh IPP,” kata Zainal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper