Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Yakin Inflasi Januari 2025 Landai Meski Ada Libur Panjang

Ekonom meyakini inflasi bulanan pada Januari 2025 akan cenderung melandai dari realisasi Desember 2024 yang sebesar 0,44% month to month/MtM.
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom meyakini inflasi bulanan pada Januari 2025 akan cenderung melandai dari realisasi Desember 2024 yang sebesar 0,44% month to month/MtM. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal menyampaikan inflasi yang lebih lambat alias disinflasi pada Januari tersebut memang menjadi pola tahunan. 

“Januari biasanya lebih rendah, tapi tetap inflasi, perkiraan kami 0,2% MtM [Januari 2025],” ujarnya, Senin (3/2/2025).  

Sekalipun pada awal Januari masih terdapat libur sekolah dan adanya libur panjang atau long weekend pada akhir Januari, Faisal melihat hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap sumbangan inflasi. 

Menurutnya, puncak inflasi umumnya terjadi pada Desember atau ketika natal dan tahun baru, serta pada momen Ramadan dan Idulfitri. 

Di samping Nataru, Faisal melihat pada Desember 2024 terhadap sentimen akan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang menyebabkan kenaikan sejumlah harga barang—meskipun pada akhirnya hanya diterapkan pada barang mewah. 

Melihat data historis Badan Pusat Statistik (BPS) setidaknya dalam lima tahun terakhir, perkembangan inflasi yang terekam melalui Indeks Harga Konsumen (IHK) pada periode Desember ke Januari, umumnya terjadi perlambatan. 

Seperti halnya Desember 2023 ke Januari 2024, terjadi disinflasi dari 0,41% MtM ke level 0,04%. Sementara perkembangan dari Desember 2020 ke Januari 2021 pun dari 0,45% menjadi 0,26%. 

Pada kesempatan berbeda, Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro memperkirakan realisasi inflasi IHK pada Januari 2025 akan sedikit lebih rendah dari Desember 2024. 

“Januari itu kan harga BBM sempat turun karena harga minyak dan komoditas dunia lagi turun. Jadi, kemungkinan besar, itu ada satu disinflasi terotemporer di bulan Januari,” ujarnya, Minggu (2/2/2025). 

Walaupun demikian, Satri menyampaikan bahwa inflasi akan bergerak naik utamanya pada Februari hingga April mendatang. Mengingat adanya momen Ramadan yang terjadi pada akhir Februari atau awal Maret, serta Idulfitri setelahnya. 

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2025 pada hari ini, Senin (3/2/2025), pukul 11.00 WIB. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper