Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rumah Tangga di Bawah Pertumbuhan Ekonomi 2024, Daya Beli Lesu

Laju konsumsi rumah tangga tercatat lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada 2024, cerminan kondisi daya beli masyarakat.
Pedagang cabai menghitung uang di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pedagang cabai menghitung uang di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan realisasi konsumsi rumah tangga tumbuh 4,98% secara tahunan pada kuartal IV/2024 dan tumbuh sebesar 4,94% secara kumulatif.

Melihat realiasai tersebut, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lebih besar dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 yang sebesar 5,02% (year on year/YoY) maupun pertumbuhan ekonomi pada 2024 dibandingkan dengan 2023 atau secara kumulatif yang sebesar 5,03%.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan pada dasarnya konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) dengan distribusi sebesar 53,71% (YoY) pada kuartal IV/2024.

"Penyumbang utama PDB menurut komponen pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga dan PMTB," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/2/2025).

Amalia menyoroti pertumbuhan konsumsi tersebut sejalan dengan indikator konsumsi masyarakat yang tercermin dari indeks penjualan eceran riil pada kuartal IV/2024 yang tumbuh 1,11% (YoY) dan 3,01% secara kumulatif.

Sementara nilai impor barang konsumsi juga tumbuh sebesar 8,31% (YoY) dan 5,37% secara kumulatif. Meski demikian, penjualan domestik sepeda motor terkontraksi sebesar 3,6% (YoY), tetapi penjualan sepanjang 2024 tumbuh 1,54% dibandingkan dengan 2023.

Secara kumulatif, transportasi dan komunikasi menjadi kelompok yang tumbuh tinggi dalam konsumsi rumah tangga karena seiring dengan mobilitas masyarakat yang meningkat.

Di sisi lain, restoran dan hotel juga mendorong kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi seiring dengan meningkatnya kegiatan wisata selama libur sekolah dan libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Komponen PDB 2024 menurut pengeluaran. / dok. BPS
Komponen PDB 2024 menurut pengeluaran. / dok. BPS

Adapun, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2024 dan sepanjang 2024 tersebut melampaui konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg dengan nilai tengah sebesar 4,96% (YoY) dan 5,01%.

Meski demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi 2024 lebih rendah dari 2023 yang mencapai 5,05%, tetapi sedikit di atas harapan pemerintah yang sebesar 5%.

Sebelumnya, Proyeksi terendah berasal dari Ekonom JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dan Ekonom HK and SH Banking Corp Ltd Pranjul Bhandari yang masing-masing sebesar 4,8% (YoY).

Sementara estimasi tertinggi, yakni sebesar 5,08% (YoY), dikeluarkan oleh Kepala Ekonom Bank Maybank Indonesia Juniman.

"Aktivitas konsumsi yang meningkat pada akhir tahun terutama ada faktor terkait dengan faktor belanja akhir tahun dari pemerintah," ungkap Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto, dikutip pada Rabu (5/2/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper